Desa di Jember Maju dan Mandiri, Kemendes Apresiasi Pemerintahan Hendy-Gus Firjaun
Selama beberapa hari Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Pemerintahan Desa Kementerian Desa dan PDTT RI, Dwi Rudi Hartoyo turun ke Jember, Jawa Timur. Ia memotret langsung tentang kondisi dan status desa yang ada di Jember.
Rudi mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan langsung, Rudi memberikan apresiasi kepada Pemerintahan Hendy Siswanto dan KH Balya Firjaun Barlaman. Rudi menilai Pemkab Jember selama ini telah berhasil membina pemerintahan desa di Jember.
Hal itu dibuktikan dengan capaian indeks desa membangun. Berdasarkan indeks tersebut tidak ditemukan lagi desa di Jember dengan status tertinggal dan berkembang.
Sebanyak 226 desa di Jember saat ini sudah berstatus maju dan mandiri. Indikasi desa maju mandiri dilihat dari aspek tata kelola pemerintahan, pelayanan, sosial ekonomi, dan konektivitas.
Status maju dan mandiri, lanjut Rudi merupakan bentuk dari kemajuan desa itu sendiri. Status tersebut tidak ada kaitannya dengan penganggaran dari pemerintah pusat.
“Capaian ini sudah sangat luar biasa. Ini merupakan bentuk keberhasilan yang dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Jember. Saya berharap seluruh desa di Indonesia juga bisa berinovasi, sehingga memiliki status yang sama dengan desa yang ada di jember,” jelasnya, Rabu, 24 Juli 2024.
Selain itu, Rudi juga mengapresiasi terkait capaian Kabupaten Jember dalam menginput data indeks desa membangun (IBM) dan indeks desa revitalisasi (IDR) yang sudah mencapai 100 persen. Atas capaian itu, Jember menjadi peringkat pertama yang disusul kemudian oleh Kabupaten Banyuwangi.
“Penginputan data indeks desa membangun dan indeks desa revitalisasi di Jember sudah mencapai 100 persen. Kemudian Banyuwangi juga 100 persen. Padahal desa lain di kabupaten/kota lain masih ada yang 70 persen,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember, Adi Wijaya mengatakan, penginputan IDR dan IDM merupakan kewajiban mendasar dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan daerah/desa secara nasional. Karena itu, seluruh pemerintah desa di Jember melakukan penginputan secepat mungkin.
“Jember menjadi kabupaten tercepat dalam menginput data IDM dan IDR yang akan menjadi dasar membuat perencanaan untuk tahun mendatang. Kami berharap seluruh tingkatan mulai desa hingga kecamatan di Jember bisa mengikuti dan menjalankan siklus kegiatan berdasarkan regulasi yang sudah dibuat pemerintah pusat,” pungkasnya.