Derry Sulaiman Geram Ustadz Khalid Basalamah Dijadikan Wayang
Ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang sebut wayang harus dimusnahkan viral di media sosial. Meskipun Ustaz Khalid Basalamah telah memberikan klarifikasi dan permohonan maaf atas potongan video ceramah yang viral, namun banyak tokoh yang mempersoalkan pernyataan tersebut, salah satunya Gus Miftah
Dikutip dari akun Youtube Gus Miftah Official, digelar pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji milik Gus Miftah. Dalam pertunjukannya, ada tokoh wayang berpeci mirip Ustadz Khalid Basalamah yang dipukuli dan diolok-olok sang dalang.
Viralnya wayang mirip Ustadz Khalid Basalamah memantik reaksi penceramah lainnya seperti Ustadz Derry Sulaiman memberi tanggapan. Bagi dia, membuat image Ustadz Khalid Basalamah sebagai bahan tontonan dan dijadikan wayang adalah kelewat batas.
"Bagi saya ini sudah kelewat batas. Ya Allah, ampunkanlah kami semua Ya Allah. Ampunkan Gus Miftah, ampunkan dalang-dalang yang telah mengolok-olok salah seorang ulama," katanya dikutip dari akun YouTube Derry Sulaiman Official.
Dalang Dinilai Menghina
Derry Sulaiman mengatakan demikian bukan bertujuan menghina Gus Miftah. Ia bilang Gus Miftah adalah ulama. "Masya Allah, beliau alim, beliau Gus. Keturunan ulama besar, wali Allah," tuturnya.
Derry Sulaiman lantas menceritakan jika ke Yogyakarta, ia menyempatkan bertemu Gus Miftah. Bagi dia, figur Gus Miftah memiliki banyak kebaikan. "Beliau orangnya asyik, lucu, guyon. Kemarin di Palembang kita juga sama-sama. Bahkan di majelis beliau saya diajak. Di Instagram hari-hari kita komen-komenan, DM-DM-an," bebernya.
Namun, dalam persoalan wayang ini, ia menegaskan dalang menghina Ustadz Khalid Basalamah dan sudah kelewatan. "Dalang menghina yang menyalahkan bahkan menggugat Ustadz Khalid Basalamah, saya mengatakan ini kelewatan. Ini kelewatan!" tuturnya.
Menurut Derry Sulaiman, dalam Islam tak mengajarkan aksi seperti demikian. "Dan, saya di sini harus mengatakan, tidak begitu Islam. Akhlaknya Rasulullah selalu membalas kejahatan dengan kebaikan," jelasnya.
Dia mengaku dengan video viral wayang tersebut, dia malas menonton. Ia yang tak paham Bahasa Jawa tapi sudah menangkap pertunjukan wayang tersebut berisi penghinaan dan menghujat.
"Kalau sekarang, dengan adanya video ini, saya malas nontonnya. Karena ada image pewayangan itu. Bahkan, saya nggak ngerti bahasa Jawa ya, tapi nampaknya ada menghina, menghujat," tandas Deddy Sulaiman.
Penjelasan Gus Miftah
Menuai banyak kritikan, Gus Miftah menjelaskan soal lakon wayang adalah domain dalang, bukan dirinya. Gus Miftah mengaku hanya menyediakan tempat dan tak pernah mengurusi lakon wayang yang dipentaskan. Dia bilang tak bisa intervensi domain dalang dalam pertunjukannya.
"Pertunjukan wayang itu domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya. Saya tidak bisa intervensi itu," kata Gus Miftah.
Dia menegaskan pagelaran wayang pada Jumat, 18 Februari 2022 itu, diselenggarakan atas permintaan dari para seniman, dalang maupun pecinta wayang. Ia mengatakan hanya ingin membantu dengan menyediakan tempat. "Pentas itu kita lakukan atas permintaan teman-teman seniman untuk bisa urun rembuk di pondok saya. Kebetulan saya memang cara dengan seni dan budaya. Karena ada permintaan itu ya sebisa mungkin saya bantu," tutur Gus Miftah.
Tanggapan Ustadz Khalid Basalamah
Dikutip dari akun Instagram Ustadz Khalid Basalamah, dia memposting tausiyah mengenai menahan amarah.
"Sifat marah teman-teman sekalian, nah marah ini harus dikontrol emosi itu. Disebutkan bahwasanya Nabi Muhammad SAW hanya marah kalau ada pelanggaran agama terjadi. Itu pun marah beliau niatnya karena kebaikan. Tetapi beliau selalu mewasiatkan para sahabat untuk jangan marah. Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk surga," demikian ucapnya.
Advertisement