Dermawan Asal Solo Habib Hasan Mulachela Meninggal Dunia
Tokoh dari Kota Solo, Jawa Tengah, Habib Hasan Mulachela, 64 tahun, hari ini meninggal dunia. Dia meninggal dunia di RS Jantung Diagram Cinere Jakarta, Jumat sekitar pukul 07.00 akibat serangan jantung.
Kabar meninggal habib Hasan, panggilan akrabnya, berasal dari salah satu putrinya, Kareema. “Mohon doanya, abah saya meninggal dunia di Jakarta setelah berjuang sangat keras melawan penyakit jantungnya,” tulis Kareema tanpa menyebut apa penyakit ayahnya, yang lahir di Solo 7 Juli 1957.
Hasan Mulachela lahir dari pengusaha batik, yang kemudian terjun ke politik awal tahun 90an, dengan masuk ke Partai Persatuan Pembangunan. Beberapa periode menjadi anggota DPRD Kota Solo, dia dikenal sebagai anggota dewan yang sangat vokal menentang kebijakan-kebijakan pemerintah daerah di masa Orde Baru.
Dia bersama Ketua umum PPP Kota Solo, Mudriek Sangidu kemudian menggagas munculnya gerakan Mega Bintang. Yaitu bersatunya partai berlambang bintang, ketika itu, dengan PDI, untuk mendukung gerakan Megawati. Pada masa Orde Baru yang represif, gerakan Mega Bintang yang muncul di Solo ini amat menggangu sehingga tokoh-tokohnya sering ditegur aparat keamanan. Bahkan Habib Hasan sempat masuk penjara. Meskipun kini aktivitas politiknya berkurang, dia tercatat sebagai salah satu ketua DPP PPP.
Pada tahun-tahun terakhir, Hasan Mulachela sering kali membagi-bagikan uang dan sembako kepada masyarakat. Dalam video yang disebar melalui medsos, dia berkeliling menemui pengemudi becak dan para pedagang kaki lima, memberi mereka selembar uang kertas berwarna merah.
Turun dari mobilnya yang tergolong mewah, pengusaha katering yang sukses ini masuk ke kampung-kampung kumuh untuk membagikan-bagian uang dan sembako. Dia angkat sendiri sembako dari mobilnya, diserahkan kepada masyarakat.
Terakhir, aktivitasnya adalah membantu para pedagang Pasar Turi Surabaya yang nasibnya terkatung-katung selama bertahun-tahun. Mereka sudah membeli stand di bangunan baru pasar legendaris di Surabaya itu, tetapi hingga sekarang pasar itu belum juga diresmikan sementara kondisinya bangunannya mangkrak.
Diinformasikan, almarhum ke Jakarta itu antara lain juga membantu untuk menyampaikan keluhan para pedagang Pasar Turi kepada para petinggi yang berwenang, termasuk pada Presiden Jokowi, yang sejak lama menjadi sahabat akrabnya ketika masih di Solo.
Direncanakan, jenazahnya akan dimakamkan di Solo.(nis)
Advertisement