Derby Banyuwangi Liga 3, Persewangi Ditundukkan Mitra Bola Utama
Derby Banyuwangi pada babak 28 besar Liga 3 menjadi milik Mitra Bola Utama Baruna FC. Tim ini menundukkan Persewangi dengan skor 2-1 di Stadion Diponegoro, Selasa, 9 Januari 2024.
Pertandingan ini berlangsung dengan tempo dan tensi tinggi. Mitra Bola Utama mengawali keunggulannya pada menit ke-11. Pemain nomor punggung 14, Adrian Putra Maulana berhasil memanfaatkan umpan matang rekan satu timnya. Dengan sontekan kaki kirinya, bola berhasil menggetarkan gawang Persewangi Banyuwangi.
Sembilan menit berselang, Mitra Bola Utama berhasil menambah keunggulan melalui kaki M Dhiyaz Saputra. Gol pada menit 20 itu memanfaatkan bola muntah dari kiper Persewangi, Rian Maulana Kedudukan 2-0 bertahan sampai turun minum.
Pada menit-menit awal babak kedua, Persewangi terus menekan Mitra Bola Utama. Tim besutan Bagong Iswahyudi ini berhasil menciptakan sejumlah peluang emas. Namun peluang yang didapat belum bisa dikonversi menjadi gol. Beberapa tendangan ke arah Kiper Mitra Bola Utama menghasilkan bola yang melambung tinggi.
Kegigihan para pemain Persewangi akhirnya berhasil memperkecil kekalahan. Pada menit 81 pemain nomor punggung 13, Derby Adi Nugroho melesakkan bola ke sudut gawang Mitra Bola Utama. Skor berubah 2-1.
Berhasil mencetak gol, membuat semangat pemain Persewangi terlecut. Mereka semakin sering membahayakan gawang Mitra Bola Utama. Namun sayangnya, tidak ada lagi gol yang tercipta hingga pertandingan berakhir.
Pelatih mitra Bola Utama, Roffy Wikongsinarjo mengatakan, secara keseluruhan pertandingan ini sangat bagus. Permainan persewangi juga sangat bagus. Namun sejak awal timnya sudah mengantisipasi permainan Persewangi.
"Pertandingan ini bagus, Persewangi juga bagus. Jadi semua sudah kita antisipasi bagaimana kita bisa ambil poin penuh," jelasnya.
Dalam pertandingan kali ini, menurutnya, anak asuhnya bisa bermain lepas tanpa beban meskipun dalam tekanan suporter. Dia mengaku diuntungkan dengan meraih keunggulan lebih dulu. Keunggulan ini bisa dimanfaatkan dengan baik hingga akhir laga meski sempat tertekan di menit-menit akhir.
"Di menit-menit akhir kita tertekan terus. Karena kita sudah unggul bagaimana kita berharap counter attack saja. Karena lawan memang bagus," ungkapnya.
Terpisah, Pelatih Persewangi Bagong Iswahyudi mengatakan, pada menit awal anak asuhnya tidak bermain seperti yang diinstruksikannya yakni pressing ketat. Terbukti dua gol lawan tercipta karena pertahanan longgar. Sehingga oenyerang lawan bisa masuk.
"Jadi kesalahan kita sendiri. Terus kita ditekan, harusnya kita menekan. Babak kedua ada perubahan," katanya.
Dia menyebut, dalam pertandingan ini juga Dia tidak memiliki kartu truf yakni pemain nomor 10 M Reza Priyo Santoso. Pemain ini tidak bisa dimainkan karena akumulasi kartu. Tidak adanya Reza mempengaruhi permainan Persewangi.
Dia menyebut, Wasit kurang fair dalam mengambil keputusan. Dia mencontohkan, ketika kiper Mitra Bola Utama cedera di saat injury time.
"Seharusnya ditambah waktunya. Ketika kiper sudah berdiri kok langsung peluit berakhir," katanya.