Deratan Rekor MURI Dicatatkan Kabupaten Blora
Sego berkat godong jati dan pakaian samin tercatat rekor MURI, Rabu 16 Agustus 2023. Ternyata sebelumnya, banyak prestasi Kabupaten Blora telah dipecahkan dan tercatat di MURI. Antara lain makan satai ayam dengan peserta terbanyak pada 2007. Berpantun dalam bahasa Jawa atau parikan dengan peserta terbanyak tahun 2008.
Selanjutnya, penanaman pohon massal dengan peserta terbanyak pada 2008. Ibadah haji keikhlasan bagi pegawai yang dibiayai oleh karyawan karyawati lingkup Setda pada 2009.
Selanjutnya, buku ensiklopedia Kabupaten Blora terbanyak di tahun 2011. Lalu, pijat peserta terbanyak pada 2011, termasuk Minum teh rambut jagung oleh peserta terbanyak pada Desember 2015.
Dua rekor Kabupaten Blora yang tercatat MURI tahun 2023 adalah Sajian Sego Berkat Terbanyak Bungkus Godong Jati 9.640 Sajian dan peserta yang hadir mengenakan Busana Samin sejumlah 5.731 orang.
Diketahui, dalam rangka syukuran HUT ke-78 kemerdekaan RI tahun 2023, Blora menggelar ‘Gas Deso Bumi Blora’ dengan menyajikan 9.640 sego berkat.
Acara yang digelar di sepanjang Jalan Pemuda pada sore itu, pesertanya juga unik. Sebanyak 5.731 orang hadir dengan mengenakan busana Samin lengkap dengan ikat kepala.
Perwakilan dari MURI, Sri Widayati yang hadir langsung, menyebut bahwa kegiatan itu tidak hanya berhasil memecahkan rekor saja, namun memiliki keunikan serta makna filosofis yang mendalam.
Pihaknya menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa terhadap Kabupaten Blora. "Kegiatan ini sangat unik dan MURI memberikan apresiasi yang luar biasa,’’ tandas Sri Widayati.
Kegiatan dengan dilestarikannya sedekah bumi dengan menyajikan makanan khas Blora, yaitu sego berkat bungkus godong jati, yang mana ada makna filosofi bahwa hidangan tersebut akan terus memberikan kebaikan dan berkah baik penerima maupun pemberi.
Tak hanya itu, lanjutnya, ribuan peserta Gas Deso Bumi Blora kompak mengenakan pakaian adat Suku Samin, suku yang ada di Kabupaten Blora.
Mereka guyub rukun duduk membaur sepanjang Jalan Pemuda. Nampak juga para tokoh Sedulur Sikep Samin, seperti dari Desa Sambongrejo, Desa Klopoduwur, turut hadir dalam acara sedekah bumi tersebut.
"Pakaian Samin yang berwarna hitam polos dan lengkap dengan ikat kepala khasnya, juga memiliki makna tersendiri. Yakni merupakan simbol kesederhanaan, kejujuran dan kesahajaan,” imbuhnya.
Disampaikan, sebelum dianugerahkan rekor, tim dari MURI telah melakukan verifikasi.
Saat diverifikasi,ternyata jumlah sajian sego berkat dan peserta pakaian samin yang jumlahnya justru melebihi target.
Hal tersebut menandakan semangat dan antusias masyarakat Blora sangatlah luar biasa. Usulan awal, 'Sajian Sego Berkat y
Terbanyak sebanyak 7.800 sajian, namun saat diverifikasi, jumlahnya mencapai 9.640.
Sementara, jumlah peserta dengan mengenakan Busana Samin diperkirakan 4.000 peserta, hasil yang diverifikasi juga ternyata melampaui banyak, yakni terdapat 5.731 peserta.
Untuk itu, sebagai bukti tercatatnya prestasi Blora itu, maka MURI menganugerahkan piagam penghargaan MURI kepada pemrakarsa dan penyelenggara dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Blora.
Bupati Blora Arief Rohman, mengapresiasi adanya dua rekor MURI yang diperoleh Blora di gelaran Sedekah Bumi Kabupaten, dalam rangka tasyakuran HUT ke-78 Kemerdekaan RI 2023.
Dia ingin agar prestasi tersebut bisa menjadi inspirasi, bahwa ternyata masyarakat Blora itu memang guyub rukun dan suka bersedekah.
Selain itu, lanjutnya, Gas Deso Bumi Blora digelar dalam rangka mensyukuri nikmat yang sudah diterima, yang mana Kabupaten Blora saat ini kondusif dan TNI-Polri masyarakat bersinergi. Sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke 78 Kemerdekaan RI.
Tasyakuran HUT Kemerdekaan RI yang biasanya dilaksanakan malam hari digeser di sore hari. Sebelum digelar, ada prosesi mengumpulkan air dan tanah dari 16 kecamatan dan 295 desa/kelurahan yang ada di Blora.
"Setelah itu kita lakukan sajian sego berkat dengan jumlah yang fantastis. Alhamdulillah memecahkan rekor MURI tadi juga ada pakaian samin juga memecahkan rekor MURI,” jelas Bupati Blora.
Sebelumnya, dia menyatukan tanah dan air yang dibawa 16 camat dalam sebuah wadah. Prosesi tersebut memiliki makna tersendiri, bahwa persatuan sangatlah penting agar Blora semakin maju.
“Dalam rangka menjaga persatuan di Blora, keamanan, kondusifitas Kabupaten Blora, dan juga agar apa yang menjadi cita-cita kita bersama di Kabupaten Blora bisa kita laksanakan,” bebernya
Dikatakan, sedekah bumi Blora disambut antusias masyarakat. Semula panitia hanya merencanakan sepanjang Jalan Pemuda dari Alun-alun Kabupaten sampai Grojogan, ternyata melimpah sampai di Tugu Pancasila.
Advertisement