Deputi Kemenpora Dorong Santri di Surabaya Jadi Pengusaha
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Imam Gunawan percaya 99 Santripreneur Expo 2019 di Surabaya menjadi seorang pengusaha atau wirausahawan yang sukses pada lima sampai 10 tahun ke depan.
Imam Gunawan menyampaikan bahwa acara ini tak hanya mengejar omzet saja, melainkan bagaimana santri bisa menjadi pengusaha andal, jadi tidak hanya pintar dalam hal mengaji saja.
"Jadi expo ini bukan untuk mengejar omzet. Tapi expo ini adalah ajang mengukur diri dan untuk menambah kepercayaan diri santri sebagai pebisnis," kata Imam saat menutup acara Santripreneur Expo 2019, di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Selasa 26 November 2019.
Berdasarkan 99 peserta yang diambil dalam acara ini, Imam mengaku bukan hanya asal daftar saja, melainkan merek harus melewati beberapa tahapan seleksi melalui online.
"Kami ingin 99 peserta dari santri ini dapat pengalaman dan pengembangan diri sebagai pelaku wirausaha, menjadi startup yang bisa terus mengembangkan diri," imbuh dia.
Selain itu, Imam menegaskan, santri mampu menjalin jejaring bisnis baru setelah bertemu dengan beragam pelaku wirausaha muda. Agar mereka bisa lebih mengembangkan diri, tidak hanya pada satu lingkup di masjid atau musala.
"Ajang ini diharapkan menjadi network building. Mungkin dari sini terjalin mata rantai industri. Yang satu bisa jadi pemasok bahan bagi yang lain, yang lain bisa jadi pemasar. Mudah-mudahan itu terjadi," ujar dia.
Imam menekankan, ajang pameran yang digelar Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora ini merupakan salah satu simpul dari rangkaian upaya pemerintah untuk menumbuhkan wirausaha.
Deputi Pengembangan Pemuda juga berharap rangkaian Santripreneur Expo yang digelar setiap tahun ini mampu memunculkan wirausahawan baru dengan potensi luar biasa. Terutama di kalangan santri.
"Kami yakin, mereka (santri) yang sekarang ini menjadi peserta dalam waktu 5-10 tahun ke depan menjadi wirausahawan yang tangguh, yang mampu mengangkat berbagai potensi komoditas lokal," ujar Imam.
Seperti diketahui, acara ini sudah digelar selama tiga hari, dengan rangkaian kegiatan seperti pameran produk, mulai kuliner kekinian, sociopreneur, pertanian, fashion, perikanan, industri kreatif, dan teknopreneur diimbangi aktivitas diskusi dan literasi kewirausahaan.
Bahkan penampilan sejumlah musisi dan berbagai aktivitas kreatif lainnya juga turut menyemarakkan acara yang dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali pada Minggu kemarin.
Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali menekankan kepada Santri untuk tidak hanya bisa mengaji, namun juga bisa berwirausaha, atau menjadi entrepreneur.
Menpora menjelaskan alasan mengapa santri wajib bisa jadi pengusaha, yakni agar bersinergi dengan program pemerintah yang membantu membuka lapangan pekerjaan baru bagi lulusan muda.
"Makanya kita dorong supaya santri bukan hanya bisa mengaji, tapi dia juga bisa berwirausaha. Dengan demikian maka lapangan pekerjaan akan tersedia dan membantu program pemerintah," ucap menpora saat itu.