Deputi BI: Perekonomian Global Tidak Merata Berlanjut di 2019
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, mengatakan tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan. Perekonomian global tumbuh tidak merata dan penuh ketidakpastian.
"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2019," katanya dalam sambutan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang di Harris Hotel & Convention, Malang, Senin 14 Januari 2019.
Dia menambahkan, setidaknya ada tiga hal penting yang perlu dicermati. Pertama, pertumbuhan ekonomi dunia yang cukup tinggi pada tahun 2018, dan kemungkinan masih akan terjadi pada tahun 2019.
Kedua, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat akan diikuti oleh normalisasi kebijakan moneter di Uni Eropa dan negara-negara maju lainnya. Ketiga, ketidakpastian di pasar keuangan global mendorong tingginya premi risiko investasi ke negara-negara emerging markets.
"Ketiga hal tersebut mendorong kuatnya mata uang dolar AS, serta berdampak pada pembalikan modal asing dan pelemahan mata uang negara-negara emerging markets, termasuk Indonesia," bebernya.
Meski begitu, Sugeng mengaku Indonesia patut bersyukur di tengah perkembangan ekonomi global yang tidak kondusif. Sebab, kinerja dan prospek ekonomi Indonesia masih cukup baik.
"Stabilitas terjaga dan momentum pertumbuhan akan berlanjut," ujarnya.
Bahkan, pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tahun 2018 diperkirakan meningkat di tahun 2019 yang ditopang oleh kuatnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi. Inflasi yang rendah pada tahun 2018 akan tetap terkendali sesuai sasaran 3,5+1 persen di tahun 2019.
"Rupiah diperkirakan bergerak stabil sesuai mekanisme pasar," pungkasnya.
Sementara itu, stabilitas rupiah ditopang pula oleh penurunan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih aman. Stabilitas sistem keuangan terjaga, dan kenaikan kredit akan berlanjut di tahun 2019 dengan likuiditas yang cukup, disertai pembiayaan pasar modal yang juga akan meningkat.
Advertisement