Depresi Tak Bisa Bahagiakan Ibu, Satpam di Jombang Gantung Diri
Beban berat bagi setiap anak yang tak bisa membahagiakan ibunya di masa tua. Hal ini yang dialami Ferry Budianto. Pria 39 tahun ini berprofesi satpam di kantor Yayasan ICME, Jalan Dr Soetomo Jombang. Pria asal Mojokerto ini memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kapolsek Jombang Kota AKP Bambang Setyobudi mengatakan, peristiwa ini diketahui Minggu 16 Mei 2021 siang kemarin. “Korban gantung diri di dapur tempat kerjanya,” katanya kepada Ngopibareng.id, Senin 17 mei 2021.
Bambang menjelaskan, korban pertama kali ditemukan tidak bernyawa oleh saksi yang juga teman kantor bernama Suryana, 56 tahun. Saat itu saksi hendak pergi ke dapur. Namun ketika sudah di lokasi saksi menemukan korban sudah tergantung, dengan seutas tali tambang berwarna biru yang dikaitkan di balok kuda-kuda atap atas dapur.
“Sekira pukul 12.45 WIB, saksi hendak makan siang dan mencuci tangan ke dapur. Seketika terkejut melihat korban dalam keadaan tergantung dengan leher terjerat tali,” imbuhnya.
Saksi pun meminta tolong kepada Djoenadi, 47 tahun, temannya untuk melaporkan ke petugas kepolisian. Tak lama setelah itu, sejumlah anggota Polsek Jombang, Satreskrim, Inafis Polres Jombang, serta petugas dari Puskesmas Jabon datang ke TKP.
Dari pemeriksaan petugas, ditemukan tali tambang sepanjang 60 cm yang digunakan korban bunuh diri. “Hasil dari pemeriksaan, keluar air mani dari kemaluan, lidah korban menjulur keluar serta bekas luka jeratan akibat tambang di leher. Korban gantung diri diduga akibat mengalami depresi," jelas Kapolsek.
Bambang melanjutkan, korban bunuh diri karena depresi tidak bisa membahagiakan ibunya. Hal tersebut diketahui lewat sepucuk surat yang ditulis korban sebelum bunuh diri. “Surat kami amankan sebagai barang bukti, isinya permintaan maaf dari korban untuk ibu dan saudaranya,” pungkas Bambang.
Advertisement