Depresi Rentan Terjadi Saat Pandemi, Ini Langkah Mengatasinya
Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Fety Khosianah, menyebut, kesepian atau mengisolasi diri selama pandemi bisa memicu gangguan kesehatan mental, terutama bagi kelompok usia produktif.
"Bila depresi lebih dari sekadar keadaan sedih atau tertekan. Seseorang yang mengidap gangguan pada tahap berat dapat menimbulkan berbagai gejala yang berbeda-beda. Seperti mempengaruhi suasana hati, hingga juga dapat berdampak pada kesehatan tubuh," jelasnya, Selasa, 1 Maret 2022.
Cara Mengatasi Depresi
Untuk mengatasi hal tersebut, Fety menyampaikan, salah satu cara yang bisa dilakukan ialah pengobatan atau datang pada ahlinya. Ia menjelaskan, pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental dapat meningkatkan kualitas hidup pengidapnya. "Cobalah datang untuk menemui ahli medis untuk meminta beberapa metode pengobatan agar menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Tambahnya, seseorang yang mengalami depresi lalu melakukan pengobatan akan lebih mudah untuk mencegah kekambuhan. Karena dapat mempelajari beberapa cara yang ampuh, seperti perubahan gaya hidup dan pengobatan yang efektif.
"Cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah depresi antara lain, menghindari kebiasaan menyendiri dengan mencari komunitas yang baik, membuat hidup lebih sederhana dengan perencanaan jangka pendek dan panjang," papar Fety.
Selain itu, juga bisa lakukan olahraga secara teratur, minimal 3–5 kali dalam seminggu dengan durasi sekitar 30 menit, mengonsumsi gizi seimbang dan hindari minuman beralkohol serta obat-obatan terlarang.
Advertisement