Depresi, Ibu di Jember Hendak Bunuh Diri Usai Bunuh Anak Kandung
Anak berusia lima tahun berinisial N, warga Dusun Sumberlanas Barat, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, tewas mengenaskan, Jumat, 9 Juni 2022 sekitar pukul 02.00 WIB. Bocah perempuan itu dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri, MN, 46 tahun.
Kapolsek Silo AKP M Na’i mengatakan, awalnya korban tidur bersama MN di kamar belakang. Sementara suami MN, M Soleh, tidur di kamar tengah.
Pada pukul 02.00 WIB, pria 50 tahun itu mendengar seperti orang sedang mengorok dari dalam kamar istrinya. Soleh kemudian membangunkan anak pertamanya, Atik, 22 tahun, yang tidur di kamar depan.
Saat itu, kamar tempat korban tidur bersama MN dikunci dari dalam. Soleh berusaha mengetuk dan meminta istrinya membuka pintu, namun pintu tak kunjung dibuka.
Soleh kemudian mendobrak pintu. Begitu terbuka, Soleh kaget menemukan putrinya bersimbah darah. Bocah itu diduga digorok oleh ibunya.
Sementara itu, MN yang masih memegang senjata tajam berusaha menggorok lehernya sendiri, hendak bunuh diri. Soleh kemudian meminta tolong kepada warga.
“Usai membunuh putrinya, MN mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan menggorokkan senjata tajam ke lehernya. Namun aksinya berhasil digagalkan,” kata Kapolsek Silo AKP M Na’i.
Pasca kejadian itu, polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Posisi korban saat itu tertutup selimut yang sudah terkena darah.
Darah juga terlihat berceceran di lantai kamar. Berdasarkan hasil visum korban terluka di bagian leher dan kepala.
Sementara itu, MN hingga saat ini masih menjalani perawatan medis di RSD Soebandi dalam kondisi kritis. Jenazah korban juga dibawa ke kamar mayat RS Soebandi untuk proses autopsi.
“Menurut keterangan warga, sejak satu tahun terakhir kondisi kejiwaan MN tidak stabil atau bisa disebut depresi. Kami masih melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi,” pungkas Nai.
Diketahui, menurut informasi yang beredar, korban dikenal sebagai anak yang berbakat. Ia mampu menggambar dengan cukup rapi. Korban duduk di bangku kelas A dan dikenal sebagai siswa pendiam.