Depresi, Ibu Bunuh 2 Anak di Jember Tak Bisa Berobat Pakai BPJS
Khusnul Khotimah, meninggal gantung diri, setelah membunuh dua anaknya, di kediaman mereka, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Patrang, Jember. Diketahui, pelaku mengidap depresi namun tak lagi bisa berobat menggunakan BPJS nya.
Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat menyebut jika pelaku memang mengalami gangguan jiwa. Ia sering mendengar bisikan dan suara dari orang yang tidak terlihat wujudnya.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Khusnul juga pernah dibawa berobat ke RSD Dr Soebandi, Jember. Hanya saja, pengobatan yang sedang berjalan itu terhenti, sebab keluarga tak mampu membayar BPJS untuk mengakses biaya pengobatan gratis.
"Namun karena tidak mampu membayar biaya BPJS, akhirnya pengobatan terhenti sejak bulan Mei 2023 lalu. Itu yang menjadi perhatian kami juga,” kata Nurhidayat.
Anak Ikut Berobat
Kepala Lingkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Sumardiono juga menguatkan penuturan Nurhidayat. Khusnul menurutnya sempat melakukan bunuh diri bersama anak pertamanya di Sungai Bedadung, namun digagalkan warga.
Selanjutnya, Khusnul juga sempat menenggelamkan anaknya di bak mandi. Upaya ini juga berhasil digagalkan. Ia menyebut, Khusnul dan anaknya sedang berobat jalan ke dokter jiwa di RSD Soebandi.
Khusnul dan dua anaknya sering berobat ke dokter jiwa di RSD Soebandi, cuma saya lupa nama dokternya. Dia sudah beberapa kali juga mencoba membunuh anaknya," katanya.
Gantung Diri dan Bunuh Anak
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa itu diketahui pada Sabtu 17 Juni 2023.
Agus, suami Khusnul, menemukan istrinya meninggal dalam posisi gantung diri. Du anaknya juga ditemukan dalam kondisi meninggal.
Itu kejadiannya pukul 01.00 WIB dini hari. Itu ditemukan oleh pak Agus selaku suaminya," kata Heru Indra Kurniawan, Lurah Bintoro, dikonfirmasi di lokasi kejadian, Sabtu, 17 Juni 2023. Agus sendiri berprofesi sebagai penjual sempol di depan RSD Soebandi.