Depresi, Anak di Kediri Bacok Ayahnya Usai Diingatkan Salat
Seorang anak tega membacok ayah kandungnya sendiri. Tindak kekerasan itu diduga disebabkan karena si anak merasa tersinggung karena setelah diingatkan untuk mengerjakan salat malam. Heri Santoso, pria lansia berusia 67 tahun itu harus dilarikan ke rumah Sakit Aura Syifa guna menjalani perawatan akibat dibacok anaknya.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi Senin 26 Desember 2022 sekitar pukul 02.30 WIB. Peristiwanya terjadi di dalam rumah yang berada di Dusun Kauman, Desa Pagu Kecamatan Pagu.
Kronologis berawal ketika Polsek Pagu mendapat laporan dari saksi bernama Fajar seorang perawat rumah sakit yang melaporkan telah kedatangan dua orang laki- laki dengan kondisi satunya mengalami luka penuh darah.
Heri Santoso lalu menceritakan kejadian tersebut. kepada saksi jika dirinya diantar ke rumah sakit oleh anaknya yang juga pelaku penganiayaan itu sendiri, berinisial AJ 32 tahun.
Korban kemudian bercerita jika dirinya bersama AJ sedang bekerja menjaga sebuah rumah di Desa Pagu Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Awalnya sebelum kejadian, ia menyuruh agar anaknya AJ menunaikan ibadah salat, namun yang bersangkutan tidak mau.
Sebagai orang tua, korban kemudian memarahinya. Bukannya mendengarkan, pelaku justru mengambil bendo (parang) lalu mengayunkannya ke tubuh korban hingga korban menderita luka terbuka pada leher atas belakang, kepala, kaki kiri bagian belakang, serta jempol tangan korban bagian dalam juga.
Setelah melakukan penganiayaan tersebut, kemudian pelaku membuang bendo atau parang yang digunakan untuk menganiaya ayahnya. Kemudian pelaku membawa korban ke RS Aura Syufa Pagu untuk mendapatkan pertolongan. Pelaku membawa korban dengan berjalan kaki, menempuh jarak sekitar 1 km.
Kapolsek Pagu AKP Agus Sudariyanto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya diduga pelaku mengalami depresi setelah dikeluarkan dari tempat kerjanya kurang lebih 3 tahun lalu. Pelaku sudah lama tidak bekerja, kemudian disusul dengan kepergian almarhum ibunya. "Memang benar ada laporan kejadian penganiayaan, diduga pelaku alami depresi," kata Kapolsek dikonfirmasi melalui ponselnya.
Dalam perkara ini polisi telah mengamankan barang bukti berupa visum et repertum, sebilah parang serta bekas baju korban penuh darah.
Advertisement