Ini Dia Sumber Suara Dentuman di Malang Kemarin
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi, Karangploso, Malang, menyebut suara dentuman yang terjadi di Malang pada Rabu 3 Februari, dini hari sebagai fenomena skyquake atau gempa langit.
"Kami menyebutnya sebagai skyquake. Cuman itu bukan dari fenomena seismik ataupun meteorologi. Tidak ada data yang mendukung ke arah sana," ujar Kepala Sub Bagian Observasi dan Informasi (BMKG) Karangploso Malang, Anung Suprayitno pada Kamis, 4 Februari 2021.
Untuk penyebab fenomena skyquake tersebut, kata Anung, hingga saat ini masih belum diketahui. Memang, ujar Anung, skyquake bisa disebabkan oleh adanya kilatan petir, namun aktivitas petir saat waktu kejadian tidak ada peningkatan aktivitas.
"Lighting detector (pendeteksi petir) itu tidak mengarah ke sana. Memang peluangnya bisa saja terjadi, tapi memang tidak ada (peningkatan aktivitas)," katanya.
Anung mengatakan, saat kejadian pada Rabu 3 Februari 2021 lalu, Aktivitas seismik dan meteorologi terpantau normal dan tidak menunjukkan sebuah anomali.
"Sebenarnya kalau menurut saya hal yang lazim. Tapi ini sumbernya yang tidak terdeteksi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pos Pemantauan Gunung Api baik itu di Gunung Semeru maupun di Gunung Raung. Hasilnya tidak ditemukan adanya aktivitas vulkanik yang mengarah kepada suara dentuman.
"Kemudian sudah kami pastikan kepada beberapa pihak yang memiliki bahan peledak seperti PT Pindad atau satuan TNI yang ada di Kabupaten Malang, kita pastikan tidak ada kegiatan latihan," katanya.