Dentuman Bandung dan 3 Suara Langit Yang Dikaitkan Dengan Kiamat
Dentuman misterius kembali muncul di akhir bulan Ramadhan. Kali ini dentuman keras terdengar oleh warga yang berada di kawasan Bandung, Jawa Barat.
Dentuman yang terjadai pada Rabu, 20 Mei 2020 malam ini dipastikan bukan berasal dari gempa bumi juga bukan berasal dari petir.
"Kami sudah melakukan pengecekan tidak ada aktivitas gempa bumi yang signifikan terjadi di Bandung dan sekitarnya," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kamis, 21 Mei 2020.
Dari hasil pemantauan petir menggunakan lightning detector selama seharian juga tidak terpantau adanya suara petir. Bahkan alat ini ternyata juga tidak merekam suara dentuman yang banyak dibicarkaan masyarakat.
Cuaca di Bandung dan sekitarnya juga cukup cerah sehingga tidak mungkin muncul petir.
Sekadar diketahui, dentuman misterius kali ini terdengar pukul 09.30 WIB dan membuat banyak warga berhamburan ke luar rumah.
Dentuman-dentuman Besar Lainnya:
1. Dentuman di Solo
Dentuman di Bandung bukanlah yang pertama, pada 11 Mei 2020 dini hari warga Jawa Tengah khususnya di sekitar Solo juga dikagetkan dengan dentuman misterius yang terjadi pada pukul 01.15 WIB.
2. Dentuman di Sleman
Sebelumnya pada 14 April 2020 warga Sleman, Yogyakarta juga dikagetkan dengan dentuman misterius. Saat itu dentuman diduga berasal dari Gunung Merapi. Faktanya saat kejadian tidak ada aktivitas kegunung apian.
3. Dentuman Misterius di Jabodetabek
Pada 11 April 2020 dentuman misterius juga muncul dan terdengar warga Jabodetabek. Dentuman kali ini, lagi-lagi juga bukan berasal dari gunung berapi, juga bukan dari petir apalagi gempa bumi.
PLN juga memastikan saat dentuman terjadi tidak ada travo meledak sehingga suara dentuman tidak berasal dari ledakan travo.
Dikaitkan Dengan Kiamat
Sama dengan dentuman-dentuman sebelumnya, dentuman kali ini juga banyak yang mengaitkannya dengan tanda akan ancaman huru-hara besar saat bulan Syawal setelah Ramadhan.
Entah siapa yang memulai menyebarkan hadits-hadits yang menurut para ahli adalah tidak benar itu? Hadits-hadits yang diviralkan itu seolah dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW, padahal Nabi tidak pernah meriwayatkan hadits itu.
Lantas bagaimana sebenarnya bunyi hadits tentang suara dentuman misterius yang diklaim diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dan kini viral di media sosial:
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله –صلى الله عليه وسلم: يكون في رمضان هدة توقظ النائم ، وتقعد القائم ، وتخرج العواتق من خدورها ، وفي شوال مهمهة ، وفي ذي القعدة تميز القبائل بعضها من بعض ، وفي ذي الحجة تراق الدماء.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Akan terjadi di bulan Ramadhan ledakan besar yang membangunkan orang tidur, membuat orang yang berdiri terduduk, keluarnya para gadis dari pingitan dan di bulan Syawal akan terjadi huru-hara, di Dzulqa’dah antara kabilah satu sama lain saling berselisih dan di Dzulhijjah akan terjadi pertumpahan darah.”
Dalam riwayat yang lain, disandarkan periwayatan hadits kepada Ibnu Mas'ud. Bunyi haditsnya:
عن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا كان صيحة في رمضان ، فإنه يكون معمعة في شوال ، وتميز القبائل في ذي القعدة ، وتسفك الدماء في ذي الحجة والمحرم ، وما المحرم ؟ يقولها ثلاث مرات ، هيهات هيهات ، يقتل الناس فيه هرجا هرجا ، قلنا : وما الصيحة يا رسول الله ؟ قال : هذه في النصف من رمضان ليلة الجمعة ، فتكون هدَّة توقظ النائم ، وتقعد القائم ، وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة جمعة ، في سنة كثيرة الزلازل والبرد ، فإذا وافق شهر رمضان في تلك السنة ليلة الجمعة ، فإذا صليتم الفجر من يوم الجمعة في النصف من رمضان فادخلوا بيوتكم ، وأغلقوا أبوابكم ، سدوا كواكم ، ودثروا أنفسكم ، وسدوا آذانكم ، فإذا أحسستم بالصحيحة فخروا لله سجدا ، وقولوا : سبحان القدوس ، سبحان القدوس ، ربنا القدوس ، فإنه من فعل ذلك نجا ومن لم يفعل هلك.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah saw bersabda, "Apabila terjadi suara dahsyat di bulan Ramadhan maka akan terjadi huru hara di bulan Syawwal, akan terjadi perselisihan antara kabilah (suku) di bulan Zulqaidah, dan akan terjadi pertumpahan darah di bulan Zulhijjah dan Muharram. Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram? Rasulullah mengulangi hal tersebut sampai 3 kali. Jauh dari yang kalian kira. Pada bulan itu manusia akan saling membunuh dalam hiruk pikuk.
Maka kami bertanya, "Wahai Rasulullah, bilakah suara dahsyat itu? Rasulullah menjawab, "Suara dahsyat itu terjadi pada pertengahan Ramadhan bertepatan dengan malam Jum'at, dan suara yang membangunkan orang tidur, menjatuhkan orang yang berdiri, mengeluarkan para gadis dari kamar-kamarnya di malam Jum'at, di tahun banyak terjadi banyak gempa bumi dan cuaca dingin. Hal itu terjadi apabila pertengahan bulan Ramadhan pada tahun itu bertepatan dengan malam jum'at.
Maka apabila kalian telah melakukan shalat Shubuh pada hari Jum'at pertengahan Ramadhan itu, maka masuklah ke rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah jendela-jendela kalian, selimutilah diri-diri kalian, dan tutuplah telinga-telinga kalian.
Apabila kalian merasakan ada suara dasyat itu maka menyungkurlah dengan bersujud kepada Allah, dan ucapkan: subhanal quddus (Maha Suci Allah), subhanal quddus (Maha Suci Allah), rabbunal quddus (wahai Rabb kami Yang Maha Suci). Barangsiapa yang melakukan hal itu maka ia akan selamat, dan barangsiapa yang tidak melakukan hal itu maka ia akan binasa."
Dalam sebuah penjelasan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya Zainul Ma'arif menjelaskan bahwa "Tidak semua hadits shohih, kecuali dipastikan dari Bukhori Muslim," ujarnya.
"Para ahli sudah mengatakan riwayatnya tidak dibenarkan, jadi sudahlah jika para ahli hadits sudah mengatakan seperti itu, kita tidak perlu memperdebatkan," ujarnya.
Al-Uqaili di dalam Adh-Dhuafa’ Al-Kabir berkata, "Hadits ini tidak memiliki asal (sumber) dari perawi yang tsiqah (dapat dipercaya) dan tidak ada juga periwayatan dari sumber yang shahih.” (Adh-dhuafa’ Al-Kabir 3/53).
Sementara Ibnul Jauzi di dalam kitabnya Al-Maudhu’at mengatakan: "Hadits ini adalah kepalsuan atas nama Rasulullah SAW." (Al-Maudhuu’at 3/191).
Ibnul Qayim dalam Al-Manaarul Munif berkata, "Terdapat hadits-hadits yang tidak shahih tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa mendatang..” Kemudian Ibnul Qayyim menyebutkan hadits di atas dan hadits yang serupa yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud. (Al-Manaarul Munif, Hal. 98).