Dentuman 11 Mei, Mitos Sabdo Palon dan Ancaman Kiamat, Benarkah?
Suara dentuman misterius kembali terdengar. Kali ini dentuman keras yang terjadi menjelang sahur di Malam Ramadhan terjadi di Jawa Tengah khususnya di sekitar Sragen, Solo, Grobokan hingga Pati. Dentuman besar menggelegar kali ini terdengar pada Senin, 11 Mei 2020 dini hari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut tidak ada letusan gunung maupun gempa tektonik saat dentuman terdengar sekitar pukul 00.45 WIB hingga 01.15 WIB itu.
"Kami sudah melakukan pengecekan dan memastikan sumber suara dentuman tidak berasal dari gempa tektonik. Jika gempa sampai menimbulkan suara ledakan berarti sangat dangkal, dekat permukaan sehingga pasti akan tercatat sensor," ujar Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Senin, 11 Mei 2020.
Di Jawa Tengah, BMKG mengoperasikan sebanyak 22 sensor gempa dengan sebaran merata sehingga sangat tidak mungkin luput untuk menangkap sinyal getaran jika terjadi gempa.
Suara dentuman yang terdengar di Jawa Tengah 11 Mei kali ini bukanlah yang pertama. Bulan lalu, tepatnya pada 14 April 2020 suara dentuman misterius juga terdengar cukup keras di kawasan Sleman, Yogyakarta.
Saat itu, BMKG juga tidak mencatat adanya aktivitas kegempaan sehingga sumber dentuman hingga saat ini masih misterius. Apalagi saat itu juga tidak ada catatan aktivitas letusan Gunung Merapi.
Saat dentuman terjadi pada 14 April 2020 itu, cuaca juga cukup cerah sehingga tidak mungkin suara dentuman berasal dari suara petir.
PLN juga memastikan tidak ada travo yang meledak saat dentuman terjadi. "Kami sudah mengecek tidak ada laporan trafo meledak di unit kami," ujar Humas Unit Pelaksana Pelayanan Pelangan PLN Yogyakarta, Rina Wijayanti.
Sebelum dentuman di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada 11 April 2020 juga terjadi dentuman misterius di kawasan Jobodetabek. Entah apa kaitannya tiga dentuman ini karea yang di Jabodetabek juga tidak tercatat adanya gempa. Saat itu dentuman juga tidak terjadi saat hujan. Aktivitas gunung Anak Krakatau juga sedang tidak meletus.
Tiga dentuman misterius yang tidak diketahui penyebabnya inipun kini ramai dibicarakan di media sosial. Wargane mengaitkan dentuman ini dengan sebuah Hadits tentang ancaman Dentuman Keras sebagai tanda kiamat. Juga ada yang mengaitkan dengan kisah Sabdo Palon nagih janji.
Hadits Dentuman Besar
Beragam hadits yang menyebutkan munculnya dentuman besar di pertengahan Ramadhan hingga saat ini memang viral di media sosial. Dalam hadits itu juga disebutkan akan adanya ancaman huru-hara besar saat bulan Syawal setelah Ramadhan.
Entah siapa yang memulai menyebarkan hadits-hadits yang menurut para ahli adalah tidak benar itu? Hadits-hadits yang diviralkan itu seolah dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW, padahal Nabi tidak pernah meriwayatkan hadits itu.
Lantas bagaimana sebenarnya bunyi hadits tentang suara dentuman misterius yang diklaim diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dan kini viral di media sosial:
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله –صلى الله عليه وسلم: يكون في رمضان هدة توقظ النائم ، وتقعد القائم ، وتخرج العواتق من خدورها ، وفي شوال مهمهة ، وفي ذي القعدة تميز القبائل بعضها من بعض ، وفي ذي الحجة تراق الدماء.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Akan terjadi di bulan Ramadhan ledakan besar yang membangunkan orang tidur, membuat orang yang berdiri terduduk, keluarnya para gadis dari pingitan dan di bulan Syawal akan terjadi huru-hara, di Dzulqa’dah antara kabilah satu sama lain saling berselisih dan di Dzulhijjah akan terjadi pertumpahan darah.”
Dalam riwayat yang lain, disandarkan periwayatan hadits kepada Ibnu Mas'ud. Bunyi haditsnya:
عن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا كان صيحة في رمضان ، فإنه يكون معمعة في شوال ، وتميز القبائل في ذي القعدة ، وتسفك الدماء في ذي الحجة والمحرم ، وما المحرم ؟ يقولها ثلاث مرات ، هيهات هيهات ، يقتل الناس فيه هرجا هرجا ، قلنا : وما الصيحة يا رسول الله ؟ قال : هذه في النصف من رمضان ليلة الجمعة ، فتكون هدَّة توقظ النائم ، وتقعد القائم ، وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة جمعة ، في سنة كثيرة الزلازل والبرد ، فإذا وافق شهر رمضان في تلك السنة ليلة الجمعة ، فإذا صليتم الفجر من يوم الجمعة في النصف من رمضان فادخلوا بيوتكم ، وأغلقوا أبوابكم ، سدوا كواكم ، ودثروا أنفسكم ، وسدوا آذانكم ، فإذا أحسستم بالصحيحة فخروا لله سجدا ، وقولوا : سبحان القدوس ، سبحان القدوس ، ربنا القدوس ، فإنه من فعل ذلك نجا ومن لم يفعل هلك.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah saw bersabda, "Apabila terjadi suara dahsyat di bulan Ramadhan maka akan terjadi huru hara di bulan Syawwal, akan terjadi perselisihan antara kabilah (suku) di bulan Zulqaidah, dan akan terjadi pertumpahan darah di bulan Zulhijjah dan Muharram. Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram? Rasulullah mengulangi hal tersebut sampai 3 kali. Jauh dari yang kalian kira. Pada bulan itu manusia akan saling membunuh dalam hiruk pikuk.
Maka kami bertanya, "Wahai Rasulullah, bilakah suara dahsyat itu? Rasulullah menjawab, "Suara dahsyat itu terjadi pada pertengahan Ramadhan bertepatan dengan malam Jum'at, dan suara yang membangunkan orang tidur, menjatuhkan orang yang berdiri, mengeluarkan para gadis dari kamar-kamarnya di malam Jum'at, di tahun banyak terjadi banyak gempa bumi dan cuaca dingin. Hal itu terjadi apabila pertengahan bulan Ramadhan pada tahun itu bertepatan dengan malam jum'at.
Maka apabila kalian telah melakukan shalat Shubuh pada hari Jum'at pertengahan Ramadhan itu, maka masuklah ke rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah jendela-jendela kalian, selimutilah diri-diri kalian, dan tutuplah telinga-telinga kalian.
Apabila kalian merasakan ada suara dasyat itu maka menyungkurlah dengan bersujud kepada Allah, dan ucapkan: subhanal quddus (Maha Suci Allah), subhanal quddus (Maha Suci Allah), rabbunal quddus (wahai Rabb kami Yang Maha Suci). Barangsiapa yang melakukan hal itu maka ia akan selamat, dan barangsiapa yang tidak melakukan hal itu maka ia akan binasa."
Dalam sebuah penjelasan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya Zainul Ma'arif menjelaskan bahwa "Tidak semua hadits shohih, kecuali dipastikan dari Bukhori Muslim," ujarnya.
"Para ahli sudah mengatakan riwayatnya tidak dibenarkan, jadi sudahlah jika para ahli hadits sudah mengatakan seperti itu, kita tidak perlu memperdebatkan," ujarnya.
Al-Uqaili di dalam Adh-Dhuafa’ Al-Kabir berkata, "Hadits ini tidak memiliki asal (sumber) dari perawi yang tsiqah (dapat dipercaya) dan tidak ada juga periwayatan dari sumber yang shahih.” (Adh-dhuafa’ Al-Kabir 3/53).
Sementara Ibnul Jauzi di dalam kitabnya Al-Maudhu’at mengatakan: "Hadits ini adalah kepalsuan atas nama Rasulullah SAW." (Al-Maudhuu’at 3/191).
Ibnul Qayim dalam Al-Manaarul Munif berkata, "Terdapat hadits-hadits yang tidak shahih tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa mendatang..” Kemudian Ibnul Qayyim menyebutkan hadits di atas dan hadits yang serupa yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud. (Al-Manaarul Munif, Hal. 98).
Mitos Sabdo Palon Nagih Janji dan Kisah Syekh Subakir
Suara dentuman keras kali ini juga dikaitkan dengan mitos kemunculan Sabdo Palon dan Syekh Subakir. Di laman YouTube video berjudul "Sabdo Palon Nagih Janji" juga sempat trending. Sabdo Palon adalah orang paling sakti yang juga menjabat penasehat utama Kerajaan Majapahit pada masa kepemimpinan Brawijaya V pada 1453-1478 masehi.
Warganet mengaitkan alur kisah Sabdo Palon kali ini berkaitan dengan janji Sabdo Palon yang akan kembali menguasai tanah Jawa setelah 500 tahun mengalah.
Dalam berbagai sumber disebutkan bahwa kisah Sabdo Palong Nagih Janji bermula ketika Sabdo Palon diperintahan Brawijaya V untuk melawan para Wali Songo yang mulai mengasai tanah Jawa. Para Wali Songo pun mengutus Syekh Subakir untuk melawan Sabdo Palon.
Dua tokoh inipun lantas terlibat adu kesaktian. Pertempuran antara Sabdo Palon dan Syekh Subakir konon terjadi hingga 40 hari 40 malam dan berujung pada perundingan yang kini banyak dikisahkan dengan perundingan Sabdo Palon yang berusia 500 tahun.
Perundingan itu di antaranya adalah Sabdo Palong mengizinkan Syekh Subakir dan para Wali Songo untuk mengembangkan Islam di Jawa dengan syarat tidak dengan cara paksaan. Para Wali Songo juga diperbolehkan mengislamkan Raja-raja Jawa namun jangan sampai meninggalkan adat istiadat dan kebudayaan Jawa.
Janji antara Sabdo Palon dan Syeck Subakir itu berusia 500 tahun dan akan berakhir pada 2020 ini. Jadi saat ini "Sabdo Palon" memang sudah saatnya "Nagih Janji" untuk menguasai kembali Tanah Jawa.
Dosen Sastra Jawa UGM, R Bima Slamet Raharja mengatakan, kisah Sabdo Palon banyak disebut dalam kasusasteraan Jawa. Gatholoco dan Darmagandhul mengisahkan Sabdo Palon yang disebut sebagai penasehat utama Prabu Brawijaya V ini.
Nagih janjinya Sabdo Palon adalah sebuah persepsi yang muncul di tengah masyarakat. "Jadi kalau dikatakan nagih janji sebenarnya muncul dari persepsi orang Jawa terutama para penganut kebatinan atau kejawen. Apakah relevan dengan keadaan sekarang? masih perlu dilihat tanda-tandanya karena hampir banyak hal saat ini selalu dikaitkan dengan Sabdo Palon Nagih Janji," ujarnya.