Dengarkan Kritik, Anggota Kongres AS Mundur dari Acara Israel
Anggota kongres AS Alexandria Ocasio Cortez atau lebih dikenal dengan nama AOC, mundur dari acara peringatan mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Sikap ini diambil setelah AOC menerima kritik setelah diundang datang pada acara itu.
Dalam email singkat yang dikirim kepada Aljazeera, perwakilan AOC mengatakan jika anggota kongres dari Demokrat itu tidak akan akan datang pada peringatan yang digelar oleh America untuk Perdamaian Sekarang, pada 20 Oktober 2020.
Kantornya tak menjelaskan pembatalan itu. Mereka hanya menunjukkan cuitan yang dibuat AOC di Twitter pada awal Jumat waktu setempat. Dalam cuitan itu AOC mengatakan "Acara ini dan kehadiran saya telah dipaparkan berbeda oleh tim saya kepada saya,". Juru bicaranya tak menjelaskan lebih detil.
Namun diketahui dari cuitan itu, sikap AOC diambil setelah kelompok advokasi Palestina, dan warga Palestina, mengkritik AOC. Seorang warganet dengan akun @Alexbkane mencuit "@AOC menghadiri peringatan untuk Yitzhak Rabin. Di AS Rabin dilihat sebagai sosok liberal penjaga perdamaian, tapi warga Palestina mengingatnya sebagai seorang yang brutal memerangi protes di Palestina selama Intifada pertama, sebagai seseorang yang memerintahkan untuk mematahkan tulang orang Palestina,'cuitnya.
Belakangan diketahui jika Alex Kane adalah seorang jurnalis freelance di Amerika Serikat.
Setelah AOC merespon cuitannya dan menyatakan urung hadir dalam acara tersebut Kane merespon kembali dengan cuitan, "di sini, seorang anggota kongres perempuan yang sangat berpengaruh mendengarkan warga Palestina dan gerakan Palestina di Perbatasan," cuitnya.
Rabin adalah perdana menteri yang memimpin Israel pada dua masa berbeda. Pertama di tahun 1974-1977 dan kemudian sejak 1992 hingga ia meninggal di tahun 1995 sebagai korban pembunuhan. Rabin dikenang warga Israel sebagai penjaga perdamaian dan dikenang sebagai penandatangan Oslo Accord antara Israel dan Organisasi Liberal Palestina (PLO).
Pada 4 November 1995, ia ditembak oleh Yigal Amir. Pelaku termotivasi dari sikap oposisi Rabin saat negosiasi.
Namun, Palestina mengingat Rabin sebagai seorang yang keras membubarkan Intifada Pertama yang dimulai 1980, melawan pendudukan Israel,
Rabin yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel saat peristiwa itu terjadi, dikenal dengan kalimat instruksinya kepada militer Israel, untuk "mematahkan tulang warga Palestina" yang terlibat dalam unjuk rasa. (Alj)