Dengan Mesin Ini, Pembatik eks Dolly Bisa Lebih Tersenyum
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ciptakan sebuah mesin pelorod batik bernama Pakis (Pelorod Batik Semi Otomatis). Mesin ini didesain khusus untuk membantu para pelaku UMKM batik eks lokalisasi dolly.
Ketua Tim dari Departemen Teknik Mesin Industri ITS Sandi Putra Rachmadi, Selasa 17 Juli 2018 mengatakan, dengan Pakis, produktivitas baik Dolly diharakan bisa lebih meningkat.
"Pembuat batik Dolly selama ini masih manual. Pelorodan atau pelunturan malam kain juga masih manual dengan cara merebus satu persatu dengan air soda. Proses mengangkat kain juga harus berulang-ulang sehingga produktivitasnya sangat rendah," ujar Sandi.
Pelunturan malam seperti ini tentu tidak efisien. Bahkan untuk satu kain saja, memerlukan waktu lebih dari tujuh menit.
Melihat kondisi ini, Sandi bersama beberapa temannya berinisiatif membuat Pakis yang dapat mempermudah proses pelorodan malam. Dengan Pakis, maka sekali proses bisa melunturkan malam pada empat kain sekaligus.
Kinerja Pakis sebenarnya cukup sederhana. Ketika kain batik direbus, maka mesin ini akan memutar seperti kerja mesin cuci. Cukup waktu lima menit, kain sudah bisa diangkat dan hasilnya malam yang menempel sudah luntur. Pakis juga memiliki timer yang dapat mati sendiri ketika proses pelorodan sudah selesai.
Mesin yang diproduksi dengan biaya Rp8 juta tersebut, kini sudah dihibahkan dan digunakan oleh UKM Jarak Arum di kawasan eks lokalisasi Dolly untuk produksi kain batik tulis mereka. "Semoga dengan mesin ini, produktivitas meningkat dan mereka bisa lebih tersenyum," ujarnya. (wah)
Advertisement