Demonstrasi Mahasiswa di Bangladesh, 114 Tewas
Demonstrasi yang dipimpin mahasiswa berlangsung sepekan terakhir di Bangladesh. Sebanyak 144 orang disebut meninggal akibat kekerasan aparat keamanan.
Demonstrasi Besar
Unjuk rasa berlangsung menerus diikuti dengan masa karantina yang diberlakukan oleh aparat kepolisian dan militer. Sebelumnya, puluhan orang disebut tewas dan ribuan yang lain disebut terluka menurut Reuters dikutip dari Al Jazeera, per Sabtu 20 Juli 2024.
Sebanyak 27 jenazah diterima RS Dhaka Medical College. Reuters menyebut sebanyak 114 orang tewas. Jumlahnya kemungkinan bertambah.
Sedangkan pemerintah menyebut sebanyak 300 polisi terluka. Militer berjaga di perbatasan sejak Sabtu. Pemerintah juga telah mematikan sebagian besar layanan internet sejak Kamis mengikuti unjuk rasa yang terus membesar di negara berpenduduk sebanyak 170 juta jiwa itu.
Masa karantina dilonggarkan selama dua jam pada Sabtu, agar digunakan untuk berbelanja atau hal darurat lain, dikutip dari Al Jazeera. Belum diketahui kapan masa karantina akan diakhiri.
Sebab Demonstrasi
Unjuk rasa terjadi selama sepekan namun semakin besar dalam beberapa hari terakhir.
Demonstrasi dipicu perintah Kejaksaan Agung, agar pemerintah memberikan kuota 30 persen lowongan pekerjaan bagi keluarga veteran yang berjuang di tahun 1971, pada 5 Juni 2024 lalu.
Namun, masyarakat dan mahasiswa kemudian memprotes aturan baru itu. Kondisi ini mengikuti keadaan ekonomi di Bangladesh yang buruk, juga naiknya harga makanan serta pengangguran di antara pemuda.
Unjuk rasa ini menjadi yang terbesar yang dialami di pemerintahan PM Sheikh Hasina, sejak terpilih untuk periode yang keempat di tahun ini.