Demokrat Tolak Pencawapresan Sandi Uno, Ini Sikapnya
Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berlangsung di kediaman SBY kawasan Mega Kuningan, Jakarta menemui jalan buntu.
Pertemuan pada Kamis, 9 Agustus 2018 malam hanya singkat yakni selama 20 menit dari pukul 21.20 WIB hingga 21.40 WIB. Wakil Sekjen Partai Demokrat dalam akun twitternya mengeluarkan 6 pernyataan sikap Partai Demokrat usai bertemu Prabowo.
Pernyataan sikap yang ditulis dalam akun @AndiArief pertama sikap Partai Demokrat sampai pukul 22.30 malam ini menolak pencawapresan Sandi Uno karena melanggar etik koalisi berasal dari Partai Gerindra sama dengan Capres Prabowo dan belum menerima alasan Prabowo tidak menunjuk AHY karena PAN dan PKS menolak.
"Kedua sikap Partai Demokrat menolak Sandi Uno bukan melanggar etika, Capreslah yang punya hak menentukan Cawapres. Sikap Demokrat adalah sesuai dengan azas keadilan dimana Prabowo mengentertain penolakan PAN dan PKS terhadap kader Demokrat AHY," tulis Andi.
Pernyataan ketiga yang ditulis Andi Arief bahwa Partai Demokrat membuka 2 opsi, yakni pertama, kembali ke komitmen atau janji Prabowo yang meminta AHY cawapres karena elektabilitas tertinggi di semua lembaga survey. Kedua, cari figur alternatif utk dibicarakan bersama dengan pertimbangkan kemungminan mengalahkan Jokowi - Ma'ruf Amien.
"Partai Demokrat besok pagi akan menyatakan sikap terhadap kelanjutan dalam koalisi ini karena menurut aturan tidak boleh netral. Kami berharap dalam dua atau tiga jam terakhir Prabowo dan demokrat ada kesepakatan. Jika tdk ada kesepakatan, kami akan tempuh jalan berbeda," kata Andi.
Menurut Andi, Partai Demokrat juga berharap ujian leadership Prabowo bisa diatasi oleh dirinya. "Jika ujian ini tidak lahir keputusan terbaik akan jadi ukuran bagaimana kapasitas dan kualitas untuk memimpin jika takdir sejarah Prabowo menang capres. Persoalan bangsa akan lebih kompleks dari ini," katanya. (wit)