Demokrat Rapatkan Barisan, SBY Ajak Jajaran Elit Pengurus Rapat Internal
Setelah Partai Gerindra yang mengajak jajaran pimpinan partai koalisi merapatkan barisan, kini giliran Partai Demokrat juga memanggil elit partainya untuk mengadakan rapat internal.
Hari ini, Jumat, 3 Agustus 2018 partai berlambang Mercy ini menggelar rapat internal di kediaman ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
Pertemuan itu untuk membahas persiapan menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 yang mulai memasuki pendaftaran bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Sabtu, 4 Agustus 2018 besok.
"Kami sedang membahas persiapan rencana memasuki pendaftaran capres-cawapres yang sudah mulai buka besok," kata Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat, Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Antara, Jumat, 3 Agustus 2018.
Ferdinand mengatakan rapat kali ini juga mematangkan visi misi lima tahun ke depan, termasuk membahas nama cawapres yang akan mendampingi Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto.
Saat ditanya Demokrat merekomendasi AHY untuk mendampingi Prabowo, Ferdinand menekankan bahwa keputusan penentuan nama cawapres tetap diserahkan kepada Prabowo sepenuhnya sebagai capres yang diusung koalisinya.
"Itu kewenangan Pak Prabowo. Yang utama, pertemuan kami membahas semua situasi politik terkini dalam rapat ini," ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, rapat kali ini merupakan pertemuan rutin mingguan yang digelar usai Salat Jumat bersama SBY.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pembahasan mengenai cawapres Prabowo akan dilakukan di tingkat ketua umum empat partai koalisi. Ke empat partai itu adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.
Dari sejumlah nama yang diusulkan mulai mengerucut ke tiga nama, yakni Ustaz Abdul Somad (UAS), Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dua nama yang disebutkan di awal merupakan hasil rekomendasi dari ijtima (kesepakatan) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, beberapa waktu lalu. Sementara, nama yang terakhir menjadi bagian pertimbangan Gerindra karena hubungan koalisi dengan Partai Demokrat. (ant/wit)