Demokrat Ingatkan Polri Jangan Represif Hadapi Demonstran
Politikus Partai Demokrat Hinca Panjaitan meminta Polri tak bertindak berlebihan dalam menangani demonstran. Hal itu ditegaskan guna merespons hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia (IPI).
"Orang boleh bilang bahwa iya, polisi harus keras terhadap demonstran. Ya betul, karena tugas polisi menjaga. Tapi jangan sampai kemudian berlebihan," ujar Hinca dalam keterangannya, Senin 26 Oktober 2020.
Hinca mengatakan, Polri tak perlu mengkriminalisasi atau menangkap ketika pemikiran demonstran sendiri belum sempat disampaikan. Ia menegaskan, ruang demokrasi merupakan pilihan terbaik Indonesia yang perlu dirawat bersama.
Apalagi, sistem demokrasi yang ada saat ini didapatkan dengan cara susah payah pada 1998 yang ditandai dengan berakhirnya pemerintahan rezim Orde Baru. Karena itu, Hinca berharap Presiden Joko Widodo dapat melanjutkan upaya demokratisasi yang dibangun presiden sebelumnya.
"Kita berharap Presiden Jokowi terus-menerus melanjutkan upaya dari presiden sebelum-sebelumnya, bahwa demokrasi itu pilihan kita bersama untuk ke depan," kata dia.
Sebelumnya, dalam survei nasional IPI menyebutkan sebesar 19,8 persen responden sangat setuju dengan pendapat aparat semakin semena-mena terhadap warga yang berbeda pandangan politiknya dengan penguasa. Selain itu, 37,9 persen juga agak setuju dengan pendapat tersebut.
Kemudian 31,8 persen responden kurang setuju, 4,7 persen reponden menyatakan tidak setuju sama sekali, dan 5,8 persen responden lainnya tidak jawab atau tidak tahu (TJ/TT).
Adapun survei ini digelar 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sementara, margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement