Demo Warga Desa Plumpungrejo, Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak
Warga Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, geram. Pemandangan jalan rusak sudah lama tapi belum ada perbaikan hingga hari ini.
Kerusakan jalan tersebut mulai dari perempatan jalan di depan Kantor Desa Plumpungrejo sepanjang 300 meter ke arah barat. Jalan ini merupakan jalur penghubung antar desa dari Dawuhan ke arah Desa Jimbe menuju Perbatasan Kabupaten Tulungangung.
Akibat jalan rusak ini, banyak korban berjatuhan dari para pengendara motor. Biasanya, pengendara itu adalah warga luar Desa Plumpungrejo. Mereka tidak mengetahui jalan yang dilewati aspalnya sudah menelupas. Pasir yang tersisa menjadi lumpur ketika bercampur air hujan. Akibatnya, jalan rusak itu pun berlumpur dan licin. Ada juga pengendara motor terjatuh akibat melewati genangan air, padahal itu adalah jalan berlubang besar.
Warga berharap jalan rusak itu segera diperbaiki. Tetapi sayang, keinginan itu belum terwujud. Nah, demi menjaga keselamatan nyawa orang lain, warga pun berinisiatif menanam pohon pisang.
Menurut Marjuni, salah satu perangkat Desa Plumpungrejo, menyebut aksi tanam pohon pisang di jalan berlubang itu spontanitas warga.
Awalnya, kata Marjani, ada salah satu warga menghubunginya. Dia merencanakan bawa pohon pisang sebanyak satu pikap.
"Pohon pisang itu ditanam malam-malam sama warga," sambung dia.
Marjuni mengaku pernah diajak Kepala Desa Subakat untuk mengajukan perbaikan jalan kepada Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas PUPR. Namun sayang, pengajuan tersebut belum mendapatkan tanggapan.
"Sudah beberapa kali kami mengajukan perbaikan jalan, tapi belum mendapatkan tanggapan," ucap dia.
Menurut pantauan Ngopibareng.id, pohon pisang menjadi pemandangan baru di perempatan jalan depan Kantor Desa Plumpungrejo.
Salah satu warga menyebut, penyebab jalan rusak ini akibat dilewati banyak truk. "Truknya bermuatan melebihi kapasitas," ceplos Suparman.
Truk-truk yang melintasi jalan desa berasal dari pertambangan dan bermuatan tebu.
"Rata-rata yang kecelakaan (jatuh di jalan yang rusak) bukan warga sini (Desa Plumpungrejo). Mereka dari desa lain yang tidak mengusai medan jalan yang dilewati," beber Suparman.
Menurut Suparman, jalan rusak di depan rumahnya sudah berlangsung selama dua tahun.
Selama satu jam Ngopibareng.id memantau jalanan rusak itu, ada penjual bibit buah yang harus "akrobat" karena keranjangnya tersangkut batu. Pengendara motor pun jatuh bersama motornya.
Warga bersama perangkat desa berharap jalan yang rusak segera diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Agar tidak ada lagi risiko kecelakaan akibat jalan rusak.
Di sisi lain, pihak Muspika Kecamatan Kademangan mengadakan rapat koordinasui dengan Kepala Desa Subakat, Badan Permusyawaratan Desa dan beberapa ketua RT terkait jalan yang rusak tersebut, pada Senin 8 November pagi tadi.