Besok, Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jatim Libur Demo
Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) yang rencana akan melanjutkan aksinya pada Jumat, 23 Oktober 2020 terpaksa dibatalkan. Alasannya, efektivitas waktu.
Juru Bicara Getol, Nuruddin Hidayat saat dikonfirmasi mengatakan aksi sesuai kebutusan bersama seluruh elemen buruh dan mahasiswa aksi besok diundur.
"Aksi besok sesuai hasil koordinasi antar buruh kita geser. Rencana demo lagi pada Selasa, 27 Oktober 2020," katanya ketika dihubungi Ngopibareng.id, Kamis, 22 Oktober 2020.
Ditambahkan Nuruddin, hari jumat itu hari pendek, karena harus melaksanakan shalat Jumat. Sehingga, aksi dengan jumlah massa ribuan hanya dengan waktu yang ppendek menjadi tidak efektif.
"Massanya saja puluhan ribu. Kalau demo hari Jumat, biasanya habis jumatan ngumpulkan massa lagi agak susah. Karena massa akan jumatan di berbagai tempat. Tidak cukup satu masjid yang menampung peserta aksi yang jumlahnya ribuan," katanya.
Kata Nuruddin, hasil koordinasi rencana akan dibarengkan dengan peringatan Sumpah Pemuda, Rabu, 28 Oktober 2020, namun karena bareng dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad, sehingga disepakati maju sehari.
“Awalnya tanggal 28, tepat hari Sumpah Pemuda, tapi kok pas hari libur. Kalau hari libur, lalu Sabtu Minggu biasanya buruh pulang kampung, dan baru balik Senin pagi," katanya.
Saat ditanya pembatalan aksi ini karena ada tekanan, Nuruddin membantahnya. "Nggak ada tekanan dari puhak lain. Ini keputusan bersama seluruh elemen. Kita sudah tegaskan ke aparat, jangan coba-coba melarang kita untuk demo," katanya.
Diketahui, Getol Jatim akan melanjutkan aksi penolakkan UU Cipta Kerjja tersebut selama empat hari, yang harusnya digelar pada 22 hingga 23 Oktober 2020. Namun, hanya digelar dua hari saja.
Advertisement