Demo, PMII Bondowoso Desak DPRD Bentuk Pansus Pupuk Bersubsidi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bondowoso mendesak DPRD setempat segera membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengawasi distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran kepada petani. Desakan ini disampaikan PMII saat aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Bondowoso, Senin 5 September 2022.
"Masalah kelangkaan pupuk bersubsidi, harga tak sesuai HET, praktik penyalahgunaan, dan distribusi tidak tepat sasaran, hingga saat ini masih terjadi di Bondowoso. Karena itu, kami mendesak DPRD segera membentuk pansus untuk pengawasan distribusi pupuk bersubsidi," kata Ketua PMII Bondowoso, Firman Zah.
Mengingat, tambah dia, pupuk merupakan kebutuhan dasar bagi petani dalam meningkatkan produksi pertanian. Namun, keberadaan pupuk bersubsidi di Bondowoso sering langka di pasaran.
"Mayoritas masyarakat Bondowoso adalah petani dan pendapatan dari hasil pertanian. Jika petani sulit mendapatkan pupuk bersubsidi, sudah pasti gagal panen. Hal ini tidak boleh terjadi di Bondowoso," ujarnya.
PMII juga mendesak Pemkab Bondowoso memaksimalkan kerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) kabupaten dalam mengawal distribusi pupuk bersubsidi. Sehingga, penyalurannya tepat sasaran kepada petani dan tidak ada distributor maupun kios pupuk nakal.
"Kalau terbukti ada distributor dan kuis pupuk bersubsidi yang melanggar ketentuan dan memanipulasi data petani penerima, KP3 kabupaten sebaiknya mencabut izin usahanya," tegas Firman Zah.
Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir mengaku siap memenuhi desakan PMII untuk membentuk pansus pupuk bersubsidi. "Kami, DPRD Bondowoso sebagai wakil rakyat, siap memenuhi desakan PMII tadi,"katanya.
Sementara Sekda Bondowoso yang juga Ketua KP3 Kabupaten Bambang Sukwanto menjelaskan kepada mahasiswa PMII segera mendata ulang petani penerima pupuk bersubsidi di semua desa.
Selain itu, mengevaluasi distributor dan kios pupuk serta memperbaiki tata niaga pupuk bersubsidi di Bondowoso. "KP3 melakukan itu semua, agar pupuk bersubsidi tepat sasaran dan tidak ada kelangkaan di pasaran," katanya.
Dalam aksi unjuk rasa, PMII Bondowoso juga menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM. Karena, mereka menganggap kenaikan harga BBM makin memberatkan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Advertisement