Demo di Jalan, Rokok Ditukar Nasi Bungkus
Kampanye pola hidup sehat dengan menjauhi rokok kembali digelar di Kota Probolinggo. Kali ini para ibu dan remaja menggelar demo anti rokok dengan cara “merazia” pengguna jalan yang kedapatan merokok di Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo, Jumat pagi, 7 September 2018.
Begitu ada pengguna jalan baik itu sopir mobil pribadi, angkutan kota (angkot), pengendara motor, hingga penggenjot becak yang merokok, langsung dicegat.
“Bapak, maaf rokoknya bisa ditukar dengan nasi bungkus,” ujar Leni Vera, kader Posyandu yang ikut “razia”.
Tukang becak yang awalnya kaget, langsung tersenyum.
”Alhamdulillah, bisa dibuat sarapan,” ujar pria paro baya itu. Seorang kader Posyandu menyahuti, “Sarapan nasi bungkus lebih sehat ketimbang merokok.”
Seorang sopir angkot yang sedang melintasi Jalan Panglima Sudirman juga terjaring para pendemo.
“Pak Sopir, rokok Sampeyan saya tukar dengan nasi bungkus,” ujar seorang remaja yang mengikuti demo.
Dua bungkus nasi diberikan untuk sopir angkota dan seorang penumpang yang duduk di depan.
Memang ada pengguna jalan ada yang tidak merelakan rokoknya dirazia. Ia tetap melaju meski sempat diteriaki agar berhenti.
Bahkan ada sejumlah pengendara motor yang tidak mengenakan helm, terlihat “balik kanan” mungkin karena mengira ada razia yang dilakukan Satlantas Polresta.
Demo anti rokok yang digelar di depan dealer Auto 2000 itu diprakarsai Puskesmas Jati, Kota Probolinggo.
“Sebenarnya kegiatan ini merupakan sosialisasi hidup sehat dengan cara tidak merokok. Biar menarik kami kemas dengan turun ke jalan,” ujar Kepala Puskesmas Jati, drg Endah Lestari.
Agar menjadi perhatian, para pendemo sengaja mendandani diri dengan kostum aneh-aneh. Di antaranya, pendemo berbadan rokok hingga bertopi panjang mirip sebatang rokok.
Selain itu juga disertai sejumlah peringatan yang terpampang di banner seperti, “Bang Jo Neng, Action Anti Rokok”, “Hidup Sehat Tanpa Rokok”, dan “Matikan Rokokmu Sebelum Rokok Mematikan Keluargamu”. (isa)