Demo Bonek di Stasiun Televisi, Polisi Terjunkan 583 Personel
Total ada 583 personel polisi telah disiagakan untuk mengamankan jalanya aksi demonstrasi suporter Persebaya, Bonek di kantor salah satu stasiun televisi di Jalan Bumi Indah, pada Selasa, 9 Agustus 2022.
Kepala Seksi Humas Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi M Faqih mengatakan, 583 personel tersebut merupakan gabungan dari anggota Polda Jawa Timur (Jatim), Polrestabes Surabaya, dan Polsek sekitar lokasi. “Jumlah total personel 583, dari Polda Jatim ada 409 aggota dari Brimob dan Ditsamapta. Kemudian Polrestabes Surabaya 174 personel, dan dibantu juga Polsek,” kata Faqih, kepada Ngopibareng.id.
Para personel tersebut, kata Faqih, sudah disiagakan sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi. Mereka ditugaskan untuk mengamankan aksi Bonek yang diperkirakan berlangsung pada hari ini. Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah personel kepolisian tampak sudah berjaga di Jalan Bumi Indah. Para polisi tersebut terlihat berkumpul dalam kelompok yang terpisah-pisah.
Di sisi lain, polisi terlihat belum memasang kawat berduri untuk melindungi kantor stasiun televisi tersebut. Tak hanya itu, arus lalu lintas di Jalan Bumi Indah tak tampak kemacetan, dan pengendara masih bisa melintas.
Sebelumnya, suporter Persebaya Surabaya, yakni Bonek berencana melakukan aksi demonstrasi di kantor televisi. Mereka menyebut bakal mengerahkan sekitar 5.000 massa dalam unjuk rasa tersebut. “Rencana kami aksi di salah satu stasiun televisi yang menyiarkan laga Liga 1 itu,” kata salah satu perwakilan Bonek, Husain Gozali.
Pria yang akrab disapa Cak Cong tersebut mengatakan bahwa aksi bertujuan agar pertandingan digelar tidak terlalu malam. Yakni maksimal laga dilaksakan sekitar pukul 18.30 WIB. “Gak muluk-lah, tuntutannya kembalikan (pertandingan) ke jam normal. Paling jam 18.30 WIB, itu bagus. Gak usah terlalu larut malam, kalau kemalaman kan repot semua nantinya,” jelasnya.
Menurut Cak Cong, pertandingan sepak bola yang digelar pada malam hari berdampak buruk pada semua sektor. Terutama bagi para suporter yang ingin melihat laga secara langsung di stadion. “Kenapa harus main 20.30 WIB, di hari kerja juga. Sebenarnya ada apa? Apakah pengaturan jadwal juga gak paham dengan permasalahan yang dihadapi klub-klub, dan suporter,” ucapnya.