Demo Bermotor, PMII Bojonegoro Tolak Kenaikan BBM
Aksi demonstrasi mahasiwa terus berlanjut. Kali ini giliran mahasiswa yang tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro menggelar aksi demo tolak pelbagai isu kekinian.
Aksi demonstrasi akitivis PMII diikuti sekitar 50 orang, pada Senin 18 April 2022. Aksi demo menggunakan sepeda motor diawali dari Jalan Veteran dan putar-putar di Jalan Pemuda, Jalan Teuku Umar, Jalan Diponegoro, Jalan Jenderal Soedirman, Kecamatan Kota Bojonegoro. Aksi demo dengan sepeda motor keliling kota mendapat pengawalan ketat puluhan anggota Polres Bojonegoro.
Aksi demo diakhiri di depan Kantor DPRD Bojonegoro Jalan Mastumapel kota setempat. Di lokasi sudah ditunggu Kepala Polres Bojonegoro AKBP Muhammad, juga Ketua DPRD Bojonegoro Abdullah Umar dan sejumlah pejabat.
Para pendemo menyampaikan sejumlah tuntutan. Di antaranya menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), juga kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat. Kemudian beberapa kebutuhan pokok yang harganya meroket.
" Kebijakan kenaikan itu kami tolak," ujar Ketua PMII Cabang Bojonegoro Heri Siswanto di depan anggota DPRD yang menerima kedatangan pendemo, Senin, 18 April 2022 petang.
Heri menambahkan, naiknya PPN dari 10 persen menjadi 11 persen akan memicu kenaikan harga lainnya. "Tentu ini akan memberatkan masyarakat," tandasnya.
Ketua DPRD Bojonegoro Abdullah Umar mengatakan, tuntutan para mahasiswa telah direspons. Pihak DPRD Bojonegoro telah berkirim surat kepada sejumlah pihak, salah satunya ke DPR RI di Jakarta.
"Kita telah melakukan langkah konkret dengan berkirim surat ke DPR RI," ujarnya di depan mahasiswa yang menggelar aksi demo.
Abdullah Umar juga mengajak mahasiwa yang menggelar aksi demo ikut mengawal aspirasi yang telah disampaikan ke DPR RI. "Jadi aspirasi dari daerah sudah kita sampaikan ke pusat," imbuhnya.
Aksi demo berjalan damai. Mahasiswa sepakat membubarkan diri beberapa saat sebelum waktu Maghrib tiba.