Demo BEM di DPR, Situasi Keamanan Jakarta Terkendali
Peserta unjuk rasa Badan Ekskutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bergerak dari titik kumpul Jalan Gerbang Pemuda TVRI menuju Gedung DPR RI Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat yang hanya berjarak sekitar 1 kilo meter.
Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini bergabung dengan para mahasiswa yang lebih dahulu tiba di depan Gedung DPR. Beberapa unit komando mobil yang dilengkapi dengan seperangkat pengeras suara, dihadapkan langsung ke gerbang gedung kura-kura MPR DPR.
Selain menyerukan agar peserta unjuk rasa tetap tertib, dan berada dalam satu komando, para orator dengan suara lantang menyatakan menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Aparat gabungan TNI- Polri dibantu Satpol PP berjaga di beberapa titik. Sambil mengatur lalu lintas dari Jembatan Semanggi menuju Grogol melalui Jalan Gatot Subroto, tetap mengalir meski melambat, akibat luberan massa pengunjuk rasa. Seluruh badan jalan sudah penuhi mahasiswa, sehingga kendaraan dialihkan ke jalur busway.
Secara umum situasi keamanan di Jakarta cukup terkendali, merujuk pada pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran. Kapolda Metro meminta seluruh personel untuk menganggap mahasiswa seperti anaknya sendiri saat melakukan tugas pengamanan aksi demo 11 April.
Hal ini disampaikan Fadil saat memberikan arahan dalam apel pasukan pengamanan demo di kawasan Monas, Senin. "Mari kita bangun relasi yang saling menghargai, saling sayangi antara kita dengan adik-adik mahasiswa. Anggap mereka sebagai anak sendiri, mahasiswa ini kita jaga seperti menjaga anak kita yang sedang main, kita jaga dengan kasih sayang, penuh kelembutan," tutur Fadil.
Sementara ada beberapa tuntutan utama yang disampaikan dalam unjuk rasa BEM SI di depan Gedung DPR.
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab
5. Tolak kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok sehari hari.
Meskipun unjuk rasa sudah dialihkan ke depan Gedung DPR tapi di Patung Kuda Jalan Merdeka Barat Jakarta, terdapat kelompok massa yang berunjuk rasa, dengan melontarkan tuntutan yang sama. Menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, serta menolak harga kebutuhan pokok.
Advertisement