Demi Tegakkan Protokol Kesehatan, Wabup Pasuruan Blusukan Kampung
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron terus blusukan ke pedesaan dalam rangka mensosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan selama Pandemi Covid-19.
Kali ini, Gus Mujib melakukan sosialisasi di hadapan puluhan perwakilan warga Kecamatan Winongan. Sosialisasi tersebut digelar di Aula SMKN Winongan, dan dihadiri pula oleh Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin; Plt Direktur RSUD Grati, Drg Dyah Retno dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wabup Mujib mengatakan, penerapan protokol kesehatan selama Pandemi Covid-19 sangat penting. Lantaran virus corona memang benar adanya dan tak sedikit warga Kabupaten Pasuruan yang terpapar dan meninggal dunia.
"Sosialisasi ini dimaksudkan supaya masyarakat betul-betil melaksanakan disiplin penerapan protokol kesehatan. Sebab Virus Corona memang ada dan terus berkembang. Apalagi berdasarkan data dan rekomendasi dari Pakar epidomologi yang menyampaikan paparan di hadapan Bupati dan kita semua menyatakan bahwa Virus Corona masih belum bisa dikendalikan di Pasuruan," katanya.
Apabila tak dilakukan oleh masyarakat, maka bisa jadi akan semakin banyak jumlah warga Kabupaten Pasuruan yang terinfeksi virus mematikan ini. Kata Gus Mujib-sapaan akrab Wakil Bupati Pasuruan, penerapan protokol kesehatan hukumnya wajib, dan hal tersebut juga disampaikan oleh para kiyai, alim ulama yang tergabung dalam PCNU maupun MUI Kabupaten Pasuruan.
"Kalau tidak disertai dengan gerakan bersama disiplin penerapan protokol, maka penyebaran virus ini akan semakin meluas. Perlu saya tegaskan bahwa Kiyai ikut mendukung sepenuhnya, Kiyai bicara bahwa disiplin itu wajib, menggunakan masker, menjaga jarak itu hukumnya wajib. Sekalipun itu sholat berjamaah, fadhillahnya tidak berkurang," katanya.
Termasuk dalam hal pemulasaran jenazah, Gus Mujib meminta masyarakat untuk percaya dan yakin bahwa seluruh tahapannya sudah sesuai protokol kesehatan maupun syariat Agama Islam.
Di hadapan warga dan tokoh masyarakat setempat, pria yang juga Pengasuh Ponpes Al Yasini itu menegaskan bahwa para alim ulama, kiyai, habaib di Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa pemulasaran jenazah yang dilakukan para petugas di RSUD Bangil maupun RSUD Grati sudah sesuai syariat agama islam.
"Termasuk keraguan masyarakat karena takut jenazahnya tidak menghadap kiblat. Semuanya kita pastikan telah sesuai, karena di dalam peti, jenazah sudah dimiringkan dan diganjal dengan guling dan pengganjal dari kayu," katanya.
Lebih lanjut Gus Mujib menghimbau masyarakat agar tak mudah terhasut dengan banyaknya isu-isu di media social yang membingungkan. Termasuk pernyataan dari tokoh nasional, regional dan tokoh lainnya yang akhirnya membuat daerah dipusingkan.
"Kami kasihan kepada masyarakat. Apresiasi terhadap TNI POLRI yang terus kompak dan bersama-sama. Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat jadi bingung dan panic, karena banyak isu-isu di media social, bahkan itu berasal dari orang-orang di pusat. Inilah yang membuat kami capek. Tokoh nasional, regional dan tokoh lainnya saya minta untuk tidak membuat statement yang berubah-rubah agar kita yang di daerah juga tidak bingung," katanya.
Sementara itu, di akhir acara, Gus Mujib menyerahkan APD 9alat pelindung diri kepada warga yang hadir. Seperti masker, face shield dan vitamin C.