Demi Target, Paramotor Jatim Berharap Dukungan Peralatan Baru
Cabang olahraga (cabor) paramotor Jawa Timur berharap dukungan pemerintah provinsi dan KONI Jawa Timur untuk mendapatkan peralatan baru. Kebutuhan peralatan baru ini dirasa penting demi memenuhi target medali yang mereka canangkan pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Ketua FASI Paramotor Provinsi Jatim, Agung P. J. di sela-sela latihan yang dijalani atlet-atlet paramotor yang tergabung dalam pelatihan daerah (pelatda) paramotor Jatim di Pantai Mayangan, Probolinggo, Sabtu 27 Mei 2023.
Agung mengatakan, peralatan yang dimiliki atlet-atlet pelatda paramotor Jatim sudah tertinggal dibanding para pesaing, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
“Kami butuh peralatan baru agar bisa beradaptasi dan bersaing dengan daerah lain. Karena alat-alat yang kami miliki sudah usang, meski masih bisa dipakai. Tapi untuk lomba, sebetulnya sudah tidak layak. Karena itu, kami mohon perhatian dari KONI dan Pemprov Jatim agar dibantu untuk pengadaan alat-alat baru,” ujar Agung.
Paramotor sendiri merupakan salah satu cabor yang akan dilombakan di PON XXI/2024 Aceh-Sumut nanti, setelah melalui ekshibisi PON XX/2020 Papua lalu.
Secara prestasi, paramotor Jatim merupakan cabor potensial yang bisa memberikan tambahan medali emas bagi kontingen Jawa Timur. Pasalnya, dari dua gelaran mayor yang telah mereka jalani, eksibisi PON XX/2020 Papua, dan terbaru pada Kejurnas yang berlangsung di bulan Maret 2022 silam, paramotor berhasil meraih medali emas terbanyak dibanding daerah lain.
Total, sebanyak 4 medali emas berhasil digondol atlet paramotor Jatim, dengan rincian 2 medali emas dari putra dan 2 medali emas putri.
Menurut Agung, capaian itu berbanding lurus dengan latihan keras dan biaya yang telah mereka keluarkan selama ini. Pasalnya, para atlet dan pengurus paramotor selama ini mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk setiap latihannya.
Untuk bahan bakar saja, dalam satu kali latihan, jika semua alat (7 motor) itu terbang, biayanya bisa mencapai Rp5 juta dalam sekali latihan. Dalam sebulan, mereka bisa menggelar empat kali latihan. Sehingga total biaya latihan dalam sebulan bisa mencapai Rp20 juta.
“Warna parasut yang dimiliki para atlet ini sudah usang, Itu menandakan sudah terlalu lama terpapar matahari dan saatnya diganti. Itu belum alat-alat lain yang juga butuh diperbarui,” kata Agung.
Layak Dapat Perhatian
Untuk memastikan jalannya pelatda paramotor Jatim, Ketua KONI Jatim, M. Nabil meninjau langsung ke lokasi mereka menggelar latihan. Di Pantai Mayangan, M. Nabil melihat langsung kondisi peralatan yang digunakan atlet-atlet paramotor.
Dari situ pula, ia menilai cabor paramotor layak mendapatkan perhatian. Sebab, selama ini atlet-atlet paramotor Jatim yang berlatih serius dengan biaya mandiri telah membuktikan bahwa mereka mampu dan berpotensi menyumbangkan medali emas untuk kontingen Jatim di PON mendatang.
Nabil menyebutkan, paramotor Jatim sendiri menargetkan minimal 4 medali emas di PON mendatang. Tentu saja, dengan ditunjang peralatan dengan spek yang sama dengan daerah lain, terutama tiga provinsi yang menjadi rival berat mereka, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
“Alat-alat ini mereka butuhkan agar adaptif dengan situasi saat ini, di mana para pesaing sudah menggunakan alat-alat terbaru yang tentu lebih baik,” tuturnya saat meninjau pelaksanaan pelatda paramotor Jatim di Pantai Mayangan, Sabtu, 27 Mei 2023.
Menurut Nabil, apa yang mereka raih selama ini sudah luar biasa. Sebab, dengan peralatan yang sudah usang saja, atlet-atlet Jatim mampu mengalahkan daerah-daerah lain yang memiliki alat-alat terbaru.
“Bayangkan saja, dengan alat lama saja mereka mampu mengalahkan lawan-lawannya. Ini membuktikan bahwa secara teknik mereka sudah sangat mumpuni. Apalagi kalau ditunjang dengan alat-alat baru, insya Allah bisa lebih berprestasi,” kata Nabil.
Nabil optimistis, cabor paramotor Jatim bakal memberikan tambahan medali emas untuk kontingen Jatim. Menurutnya, minimal empat medali emas. “Artinya, kalau mereka berani pasang target minimal itu empat, berarti bisa tambah,” ujar Nabil.
Saat ini, atlet-atlet paramotor bersiap mengikuti Pra-PON pada September 2023 nanti. Rencananya, mereka akan turun di sembilan nomor yang dilombakan. Harapannya, paramotor kembali berjaya dengan meraih medali terbanyak.
Ia yakin, paramotor Jatim kembali mendulang sukses di ajang tersebut dan lolos kualifikasi. Maklum, pada Pra-PON nanti, FASI hanya membatasi 55 atlet yang bisa berlaga. “Ini kan ada 25 Pengprov yang akan bertarung Pra-PON. Kita yakin bisa lolos dengan kuota maksimal,” ujar Nabil.