Demi Standar Teknologi Baru, Ini Lompatan Kemajuan Arab Saudi
Presiden Pusat Studi dan Penelitian Perminyakan Raja Abdullah Fahad Alajlan menuturkan penekanan Arab Saudi pada faktor keberlanjutan dalam proyek pembangunan yang sedang berlangsung akan membantunya melompati teknologi dan standar baru yang berkelanjutan.
Dalam pidato pembukaannya di sebuah acara yang diselenggarakan oleh fasilitas penelitian yang berbasis di Riyadh, dia mengatakan Kerajaan Arab Saudi memiliki kemampuan untuk mengembangkan jaringan transportasi dan logistik yang kuat, tangguh, dan berkelanjutan.
Acara tersebut membahas secara rinci ambisi Arab Saudi untuk menjadi pusat transportasi dan logistik global. Para ahli dari berbagai sektor mengambil bagian dalam diskusi panel untuk menyoroti langkah-langkah yang harus diambil Kerajaan untuk mencapai tujuannya sebagai bagian dari upaya mendiversifikasi ekonominya dari minyak. Itu diselenggarakan oleh KAPSARC bekerja sama dengan University of Antwerp.
Pusat Transportasi dan Logistik Global
"Kami senang menjadi tuan rumah panel hari ini yang akan berfokus pada pemahaman sejauh mana Saudi (Arab) telah menempuh perjalanannya untuk menjadi pusat transportasi dan logistik global," jelas dia, dikutip dari Arab News, Kamis 1 Juni 2023.
Dia mengatakan Kerajaan Arab Saudi perlu mengembangkan jaringan transportasi multimoda untuk mencapai tujuan strategi nasionalnya.
"Beberapa moda transportasi, seperti jalan, lebih berkembang dari yang lain, seperti kereta api."
CEO Program Pengembangan Industri dan Logistik Nasional Suliman Al-Mazroua mengatakan Kerajaan telah menyaksikan beberapa perubahan besar dalam perekonomiannya sejak diluncurkannya Visi 2030.
Cetak biru Visi 2030 akan memiliki dampak besar di luar Kerajaan karena meningkatkan konektivitas antar benua dan meningkatkan perdagangan internasional, katanya.
"Dampak Visi 2030 tidak terbatas pada Arab Saudi. Menjadi pusat kekuatan industri dan pusat logistik global akan membuka kemungkinan baru untuk produk dan pasar. Ini juga akan meningkatkan konektivitas antar benua dan meningkatkan perdagangan internasional. Oleh karena itu, kami terus mengajak masyarakat internasional untuk menjadi bagian dari perjalanan kami," ujar Al-Mazroua.
"Sejak Vision 2030 diluncurkan, kami mulai menikmati hasilnya di semua aspek kehidupan kami. Investasi asing langsung di Arab Saudi berlipat ganda. Kontribusi sektor swasta terhadap PDB berlipat ganda," jelas dia.
Menyoroti pertumbuhan Arab Saudi di sektor transportasi, Al-Mazroua mengungkapkan Arab Saudi telah melonjak 17 peringkat dalam Indeks Kinerja Logistik yang dirilis Bank Dunia pada April lalu.
Indeks tersebut menunjukkan Arab Saudi mencapai posisi ke-38, unggul dalam efisiensi kinerja melalui beberapa sub-indikator, termasuk kompetensi logistik, pelacakan, ketepatan waktu, bea cukai, infrastruktur, dan indeks pengiriman internasional.
Menurut Al-Mazroua, Strategi Logistik Nasional Arab Saudi, yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada 2021, merupakan salah satu pendorong utama di balik pertumbuhan ini.
Strategi tersebut bertujuan untuk memposisikan Kerajaan sebagai pusat logistik global yang menghubungkan tiga benua dan meningkatkan semua layanan transportasi sambil meningkatkan kemampuan sektor kargo udara Arab Saudi dengan menggandakan kapasitasnya menjadi lebih dari 4,5 juta ton pada 2030.
"Dulu bea cukai memakan waktu 288 jam, sekarang menjadi dua jam. Kami termasuk yang terbaik dalam hal pemrosesan, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Al-Mazroua.
Menurut CEO NIDLP, teknologi adalah salah satu pendukung terpenting dari tujuan yang digariskan dalam Visi 2030.
"Ketika kita melihat masa depan, kita tahu teknologi adalah teman kita. Kami akan memiliki tambang pintar, memasok pabrik pintar yang terhubung ke kota industri pintar yang ditenagai oleh jaringan pintar, dan memindahkan barang dan orang melalui logistik pintar. Menghubungkan smart adalah smart baru," katanya.
Advertisement