Demi Piala Dunia, Anggaran Renovasi GBT Mencapai Rp 100 Miliar
Menyongsong gelaran Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada tahun 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang gencar melakukan renovasi terhadap Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, stadion yang rencananya akan menjadi venue pertandingan Piala Dunia U-20.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, renovasi total akan dilakukan Pemkot di GBT. Mulai dari penggantian fasad bangunan, interior, eksterior, hingga penggantian rumput.
Selain itu, pembangunan juga dilakukan di kawasan sekitar Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), yang meliputi jalan akses, lapangan madya, fans area, hingga tempat parkir.
"Tahun 2020, di kawasan ini (GBT) bakal banyak sekali pembangunan. full semua area," kata Eri, Jumat 8 November 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya telah menganggarkan Rp 100 miliar untuk renovasi GBT dan kawasan di sekitarnya. Termasuk juga akses jalan dan sarana prasarana lainnya.
Terkait Gelora Bung Tomo, Eri mengatakan, hampir 90 persen bangunan GBT akan direnovasi total, kecuali rangka bangunan. Mulai dari penambahan kerataan pencahayaan (lux) lampu stadion sesuai dengan standar FIFA, hingga underground tunnel untuk awak media.
"Banyak. Single seat juga kita pasang. Itu yang terbaik, yang bisa nutup sendiri kursinya. Locker room pemain juga berubah. Gate-gate juga akan berubah. Tapi terutama ini, fasad (tampak depan) ini akan baru," katanya.
Selain interior dan eksterior bangunan, menurut Eri yang terpenting dalam renovasi GBT adalah penggantian rumput. Rencananya, Pemkot akan menggunakan rumput yang sudah sesuai denga standar FIFA dan UEFA.
Kemungkinan besar, menurut Eri, pemkot akan menunjuk langsung penggarap rumput yang menangani rumput Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Maguwoharjo (Sleman), hingga Stadion Papua Bangkit.
"Ya kami mau yang terbaik. Insya Allah lah ya sama kayak yang stadion lain. Doakan saja," kata Eri.
Selain itu, Eri mengatakan, untuk mendukung latihan tim yang menjadi peserta, pemkot akan membangun dua hingga tiga lapangan madya di belakang GBT.
Lapangan madya itu nantinya akan mempunyai standar internasional sehingga, tim-tim dunia bisa datang ke Surabaya untuk melakukan training center menjelang Piala Dunia.
"Bukan untuk Piala Dunia aja ini. Tapi nanti kalau klub-klub Eropa mau tour Asia, bisa lah training centernya di Surabaya. Karena ini sudah standar internasional," kata Eri.
Selain itu, pasca Piala Dunia, lapangan madya itu akan bisa digunakan oleh warga Surabaya untuk latihan sepak bola. Kini, pemkot sedang menyusun sistem terkait hal itu.
"Itu bisa sewa atau pinjam. Ini sedang kami konsep. Kalau sewa harga berapa dan lainnya itu," kata Eri.
Eri berharap, pada triwulan kedua tahun 2020, 90 persen pembangunan yang dilakukan di kawasan GBT sudah selesai. Sehingga, bisa dilakukan uji coba sebelum Piala Dunia U-20 2021.
Advertisement