Khofifah Ingin Pariwisata di Jatim Digenjot Lagi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yakin, pariwisata di Jawa Timur semakin dilirik oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan dalam East Java Culture and Tourism Award 2019 di Surabaya, Jumat 6 Desember 2019 malam.
"Saya yakin, wisata di Jatim semakin membaik. Dengan catatan saya kira, seluruh pihak terkait bisa bekerja sama dengan baik. Termasuk bagaimana wali kota dan bupati bisa kompak bersama kita," ucap Khofifah.
Khofifah menyebut, saat ini beberapa kepala daerah seperti Gubernur Nusa Tenggara Timur ingin mengajukan ke Menteri Bappenas, supaya daerahnya dimasukkan dalam prioritas kunjungan wisatawan saat di Indoensia.
"Jadi wisatawan di Indonesia itu 14 hari, 2 hari di Borobudur, 2 hari di Jatim, dan 10 hari di Bali. NTT ingin mengajukan supaya wisatawan ke sana, dan kita Jatim juga ingin wisatawan agar lebih lama di sini minimal empat hari," kata Khofifah.
Sementara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menyampaikan terdapat 420 even budaya dan pariwisata yang diselenggarakan di kabupaten dan kota se-Jatim selama tahun 2020.
“Selama satu tahun mendatang, di Jatim akan disuguhkan 420 even yang harapan utamanya adalah mendatangkan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Sinarto.
Menurut dia, even-even tersebut dapat menjadi magnet bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Jatim dan menjadi aset bagi pengembangan pariwisata.
Ia merinci, dari 420 even tersebut terbagi sebanyak 318 even dalam bentuk nonfestival, kemudian 102 even yang merupakan festival.
“Sejumlah even antara lain bentuknya festival, karnaval, upacara tradisi keagamaan atau masyarakat, lomba, pergelaran kesenian dan lainnya,” ucapnya.
Beberapa even pada tahun depan antara lain “Delta Carnival” di Sidoarjo, “Festival Kenduren Durian” di Jombang, “Majapahit International Travel Fair” di Surabaya, “Gebyar Labuhan Sarangan” di Magetan, “Festival Semeru” di Lumajang, “Festival Jaranan” di Trenggalek dan lainnya.
Tak itu saja, sebanyak tujuh even di antaranya dinyatakan telah lolos seleksi tim kurator Kementerian Pariwisata dan masuk dalam 100 National CoE Indonesia 2020.
Ketujuh even tersebut yakni “Banyuwangi Ethno Carnival”, “Jazz Gunung Bromo”, “Jember Fashion Carnaval”, “Malang Flower Carnival”, “International Tour de Banyuwangi Ijen”, “Grand Final Kerapan Sapi” serta “Gandrung Sewu”
Pihaknya berharap proses penggarapan even yang profesional dapat menjadi salah satu sumber peningkatan kunjungan ataupun pergerakan wisatawan, kemudian menimbulkan dampak ekonomi.
“Semisal, peningkatan tingkat hunian akomodasi, penjualan makanan dan minuman, peningkatan kunjungan daya tarik wisata (DTW) di sekitar even, cinderamata, transportasi hingga jasa pramuwisata,” tuturnya.
Sementara itu, peluncuran kalender wisata yang bersamaan dengan “East Java Culture and Tourism Award 2019” diharapkan menjadi referensi dan daya tarik wisatawan yang akan berkunjung ke Jatim tahun depan.