Demi Kemenangan Indonesia, NU Harus Bendung Kolonialisme Global
Memasuki abad kedua organisasi Nahdlatul Ulama (NU), semua pengurus dan kader NU di semua tingkatan harus mampu membendung ancaman kolonialisme global. Rabu (7 Februari 2024) malam.
“Dengan tema yang diusung, Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia, sangat bagus dan tepat sekali, ini juga harus menjadi renungan khususnya bagi pengurus NU dari semua tingkatan,” ungkap Ketua PCNU Kabupaten Bangkalan KH Makki Nasir, dalam sambutannya di malam tasyakuran harlah ke-201 NU yang bertempat di Masjid Maqbaroh Syaikhona Moh Kholil, Desa Martajasah, Bangkalan.
Ia menjelaskan, NU yang sudah memasuki 101 tahun harus memacu kinerja dalam mengawal kemenangan Indonesia dari ancaman kolonialisme global, agar mampu menjalankan amanah dari pembukaan UUD 1945, bahwa penjajahan di muka bumi harus dihilangkan.
“Semua pengurus dan kader NU harus mampu memacu kinerja dengan kemampuan akal dan memperhitungkan kwalitasnya, caranya dengan menjalankan apa sudah diajarkan oleh para pendiri NU,” ujarnya.
Menyetir Pikiran
Ia menambahkan, ancaman kolonialisme global buktinya sudah ada. Orang luar negeri tidak harus datang ke Indonesia, cukup menyetir pikiran orang Indonesia melalui media sosial.
“Kalau dulu para pendiri NU berperang melawan penjajah dan kita sekarang hidup di zaman era globalisasi tantangannya semakin berat adalah melawan kolonialisme global,” ungkapnya.
Menurutnya, di zaman globalisasi maka akan muncul elit global yaitu orang yang mempunyai kemampuan di dalam mengelola keadaan. Elit global adalah manusia karena manusia itulah pasti akan ada sifat mengawasi dan mengatur, sehingga ancamannya saat ini kolonialisme global yaitu penjajahan global.
“Kita diwarisi NU dan NKRI maka harus mengawal kemenangan Indonesia, karena kita masuk era baru, di era global sudah tanpa batas dan sekat bisa langsung konek dan bisa diakses kabar-kabar yang ada di dunia meski ada di pelosok desa,” kata ketua PCNU Bangkalan itu.
Lebih lanjut ia menambahkan, organisasi NU adalah sebuah organisasi yang konsepnya sama dengan NKRI, hanya bedanya NU urusan keagamaan kalau organisasi pemerintah menjaga tuntutan dunia seperti ketentraman dan ketertiban dan lain sebagainya dan NU akan terus bersinergi dan berkolaborasi.
“Mari kita bertekad meneguhkan hati di malam tasyakuran harlah NU Ke – 101 bertepatan di malam yang mustajabah 27 Rajab 1445 yang bertempat di Masjid Maqbaroh Syaikhona Moh Kholil kita bermunajat untuk terus memacu kinerja kita dalam mengawal keutuhan NKRI,” tutur Kiai Makki Nasir.