Demi Kekuatan Generasi Islam, Janganlah Salah Pilih Makanan
Al-Quran melalui Surat An-Nisa ayat 9 memerintahkan umat Islam membangun generasi yang sehat dan kuat. Selain dari aspek fisik, upaya membangun membangun generasi sehat dan kuat juga ditekankan lewat aspek makanan yang halal dan tayyib.
Al-Quran memerintahkannya melalui Surat Abasa ayat 24.
Konsep halalan-thayyiban berfungsi sebagai satu kesatuan. Halal adalah aspek legal (hukum), sedangkan tayyib adalah aspek kualitatif.
Karena itu maka dimensi legal ini juga harus kita penuhi. Tetapi Islam mengajarkan tidak sekadar dimensi legalnya, tapi juga kandungannya yang dalam Islam digunakan lafaz ‘thayyib’, yang dalam konteks halalan-thayyiban itu bisa kita terjemahkan halal and healthy, halal dan sehat.
Proses Pengolahan
Sebagai aspek legal, konsep halal pada makanan, menyangkut empat hal yakni zat (kandungan), proses pengolahannya, cara mendapatkannya (tidak boleh korupsi/mencuri), dan cara mengonsumsinya (tidak boleh melampaui batas/israf).
Agar upaya membangun generasi yang sehat dan kuat berhasil, umat Islam perlu membangun kesadaran terhadap aspek makanan yang halal dan tayyib.
Termasuk mengubah gaya hidup dan budaya kuliner yang dimiliki. Umat Islam, dianjurkan memilah makanan yang bernutrisi supaya dapat bertumbuh kembang dengan baik.
Gaya hidup itu mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu dalam konteks yang bersifat teologis dan kultural, kita perlu membangun budaya makan yang bergizi.
Jenis makanan sendiri terbagi menjadi empat, yakni 1) enak dan bergizi, 2) tidak enak namun bergizi, 3) enak namun tidak bergizi, dan 4) tidak bergizi dan tidak enak. Disarankan agar makanan jenis nomor 1 dan 2 diutamakan untuk dikonsumsi.
Di samping itu, kalangan agawan berpesan agar pengetahuan tentang gizi diperdalam pada aspek pengolahan makanan supaya gizi yang terkandung tidak terbuang.
“Problem how to cook itu memengaruhi seberapa besar kandungan vitamin dan lain-lain untuk tetap ada, ini problem kita juga sebenarnya,” tutur Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, pada peluncuran program Bergizi Sehat Berkemajuan Generasi Muhammadiyah.