Demi Keamanan, Pendaki Gunung Ijen Sebaiknya Didampingi Pemandu
Pengunjung objek wisata Kawah Gunung Ijen, baik wisatawan maupun pendaki sebaiknya didamping pemandu profesional. Ini demi keamanan dan kenyamanan pengunjung saat mendaki menuju Kawah Gunung Ijen di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi ini.
Hal itu disampaikan Kapolres Bondowoso, AKBP Wimboko, menyusul sering terjadi kasus pendaki maupun wisatawan hilang di Gunung Ijen. Terbaru, pemuda asal Sempol Bondowoso, Gafila Dabi, hilang di kawasan Gunung Ijen. Pemuda 19 tahun itu akhirnya ditemukan sekitar 20 jam dalam kondisi selamat, meski ia lemas dan linglung.
"Dengan banyaknya kasus pengunjung hilang terjatuh ke lereng Gunung Ijen saat mendaki, saya dan pak Dandim Bondowoso menyarankan pengunjung didampingi pemandu profesional," katanya, Senin 9 Mei 2022.
Dengan didampingi pemandu profesional, menurut Kapolres Wimboko, pengunjung Gunung Ijen lebih aman dan nyaman saat mendaki. Selain itu, pemandu bisa mengarahkan jalur pendakian yang aman dan larangan yang harus dipatuhi pengunjung Gunung Ijen.
"Untuk itu, saya dan pak Dandim Bondowoso menyarankan pengelola objek wisata Kawah Gunung Ijen menyediakan pemandu atau pendamping saat mendaki," ujarnya.
Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arm Suhendra Chipta menjelaskan, pemandu profesional sebaiknya kewajiban bagi wisatawan dan pendaki Gunung Ijen. Terutama, bagi rombongan wisatawan baru ke Gunung Ijen dan pendaki pemula.
"Itu semua demi keamanan dan kenyamanan, agar jangan terulang lagi kasus pengunjung hilang terjatuh di lereng Gunung Ijen," jelas mantan Danyonarmed 8/ Uddhata Yudha Jember ini.
Ia juga menyarankan pengelola Gunung Ijen membuat aturan bagi pengunjung. Di antaranya, harus menitipkan identitas diri KTP di petugas jaga, membawa perlengkapan mendaki gunung yang standar, dan khusus pendaki pemula harus membawa perlengkapan pendakian.
"Kalau pengunjung baik wisatawan dan pendaki tidak memenuhi aturan tersebut, sebaiknya tidak diperbolehkan mendaki menuju objek wisata Kawah Gunung Ijen," katanya.