Demi Keamanan, 17 Persen Sirkuit Mandalika akan Diaspal Ulang
Berbagai kritik dilayangkan oleh lima pembalap MotoGP atas Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, NTB itu. Setelah mereka menjalani tes pra musim 11 – 13 Februari lalu.
Hampir sama, lima pembalap ini mengungkapkan bahwa sirkuit kebanggaan Indonesia ini sangat kotor. Banyak debu dan kerikil yang bisa membahayakan keselamatan pembalapnya nanti pada saat hari H pelaksanaan balapan MotoGP seri 2 tahun 2022, 20 Maret mendatang.
"Awal-awal trek tampak kotor, ada batu di mana-mana, dan itu sangat berbahaya. Sebab permukaan lintasan banyak bebatuan itu bisa melukai pembalap yang berada di belakang motor lawan ataupun di samping. Memang sedang ada pembangunan di sini, itu wajar," kata Alex Rins, pembalap tim Suzuki Ecstar.
Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, pembalap Monster Energy Yamaha juga mengeluhkan hal yang sama. “Saya pikir sirkuit ini seperti di Qatar, Thailand, dan Argentina. Saya mengalami pengereman yang cukup berat. Tetapi, saya rasa tikungan di Mandalika ini cukup bagus, saya senang di sini. Hanya saja Kondisi di sini seperti lintasan motorcross,” ucap Quartararo
Bahkan pembalap asal Prancis ini dengan detail mengatakan bahwa tikungan T1 sampai T7, ada banyak debu beterbangan di sana. Untuk balapan nanti, ini semua harus dibenahi, terutama di T1, karena ini benar-benar bencana. Memang treknya aman, masalahnya adalah debu dan kerikil di sirkuit ini.
Rekan satu tim Alex Rins di Suzuki Ecstar, Joan Mir juga mengatakan bahwa sirkuit Mandalika seolah-olah hanya ada satu jalur saja karena jalur lainnya sangat kotor.
Jorge Martin, pembalap Pramac Ducati sempat “mencicipi” gravel atau batu kerikil yang ada di pinggir lintasan. Martin merasakan sedikit betapa sakitnya jatuh di gravel Sirkuti Mandalika usai mengalami kecelakaan saat tes pramusim lalu.
“Area gravel sangat keras dan saya kesakitan usai mengalami kecelakaan,” ungkap Martin. Tak ketinggalan, Aleix Espargaro juga mengkritik Mandalika secara pedas.
“Lintasan tidak dalam kondisi untuk dikendarai, banyak lumpur dan debu dan setiap pembalap, bersama dengan timnya, harus memutuskan kapan harus keluar memacu motor atau tidak,” kata pembalap tim Aprilia Racing.
Menanggapi kritikan dari para pembalap kelas dunia itu, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku official promotor MotoGP dan WSBK di Indonesia ini langsung mengambil langkah konkrit.
"Ibarat rumah baru, kalau ditempati juga muncul retak-retak halus. Ini tidak bisa sempurna hasilnya karena ada tanah turun sehingga bagiannya berubah. Bukan kesalahan di lapangan, tapi alamnya sendiri yang membuat tanah bergeser. Menurut saya ini lumrah," kata Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA).
Untuk itu, MGPA langsung mengontak PT. PP, sebagai kontraktor yang membangun sirkuit Mandalika untuk melakukan pengaspalan ulang.
“Jadi yang kita lakukan pengelupasan pada aspal teratas kurang lebih 4 cm, dan langsung dibersihkan untuk dilakukan aspal. Itu dilakukan di beberapa tempat, tidak seluruh lintasan. Hanya 17 persen dari lintasan, jadi tidak semua lintasan (yang diperbaiki). Mulai dari tikungan 16,5 sampai dengan tikungan 5,5 sehingga kurang lebih 17,5 persen dari keseluruhan lintasan," kata Novel Arsyad, Direktur Utama PT PP.