Demi Bobot 5,075 Kilogram, Kikis Frame Cannondale SuperSix EVO Hi-Mod
Juara nasional menanjak Inggris (UK National Hill Climb Champion), Andrew Feather memiliki proyek gila.
Menggunakan sepeda Cannondale SuperSix Evo Hi-Mod dia memenangkan juara nasional pertamanya di tahun 2018. Saat itu, sepeda itu berbobot 5,4 kg dengan grupset SRAM Red eTap.
Saat ini sepeda yang sudah menemaninya latihan selama 20 ribu kilometer itu mulai terlihat “tua” jadi dia memodifikasinya.
Pilihannya adalah weight weenies. Menyunat bobot secara maksimal. Tetapi tetap proper, masih bisa digunakan. Cannondale SuperSix EVO Hi-Mod yang sudah terkenal ringan itu ingin diperingan lagi olehnya.
Hasilnya? Dia berhasil membuat full bike hanya berbobot 5,075 kg! itu artinya 600 gram lebih ringan daripada sepeda Cannondale SuperSIx Evp LAB71 disc brake yang dia gunakan saat menjuarai kejuraan nasional yang sama di tahun 2023 lalu.
Untuk mencapai ambisinya itu, Feather menghubungi Rob Granville. Bos dari Carbon Bike Repair di Leatherhead, Surrey, Inggris.
Granville langsung melucuti cat frame orisinil berbobot 790 gram dan fork berbobot 290 gram ini. Sehingga terlihat karbon naked-nya. Hasil dari melucuti cat di frame dan fork ini sudah terpangkas bobot 100 gram.
Selain çara itu, Granville mencoba mesin baru. Sebuah robot yang bisa mendeteksi bagian frame mana yang lapisan karbonnya terlalu tebal. Dan robot itu langsung mengikisnya.
Menurut Granville, hal ini tidak bisa dilakukan oleh manusia. Diperlukan analisa mendalam dengan ultrasound yang hanya bisa dilakukan oleh robot.
Ketebalan frame memang berbeda di setiap jengkalnya. Karena ada kebutuhan khusus misalnya untuk kekuatan maka lebih tebal. Untuk kelenturan, maka tidak terlalu tebal.
Semakin ringan frame maka semakin tipis tingkat ketebalannya. Bahkan ada yang hanya 0,4 mm. Nah, tugas robot ini adalah menganalisa bagian mana yang ketebalannya dirasa terlalu tebal dan langsung mengikisnya.
Granville menjamin kekuatan tidak akan berubah. Yang dikikis itu adalah ekses (kelebihan) karbon yang biasanya memang terjadi saat proses lay up karbon.
Area utama yang dipangkas karbonnya adalah top tube dan down tube. Tetapi tidak terlalu banyak hanya sekitar 0,01 mm.
Granville dan robotnya tidak berani mengikis di area bottom bracket dan head tube. Karena dua area ini memerlukan kekuatan dan kekakuan sepeda.
Hasilnya? Frame berhasil disunat bobotnya hingga 620 gram. Berkurang 170 gram dari orisinilnya. Dan fork menjadi 270 gram berkurang 20 gram.
Seharusnya masih bisa diperingan lagi. Ada beberapa baut yang masih digunakan. Seperti baut bottle cage yang cukup satu.
Lantas Feather juga masih menginginkan adanya tulisan Cannondale di framenya. Karena urusan sponsor. Sehingga Marek Homola, yang bertugas untuk finishing komestik harus memasang stiker yang hanya berbobot 10 gram. Dan melapisinya dengan clear yang tipis.
Selesai urusan frame, Feather merakitnya. Kali ini dia tidak lagi menggunakan grupset SRAM. Tetapi menggantinya dengan Shimano Dura-Ace Di2 R9150. Dengan sproket 11-28 dan single chainring 39t.
Feather menggunakan crank length 172,5 mm memutar Rotor InSpider power meter dan pedal Shimano Dura-Ace R9100.
Feather bisa mendapatkan bobot yang lebih ringan lagi hingga 4,8 kg apabila melepas power meter ini. Dan dari hal kecil-kecil lainnya. Misal melepas dudukan FD, toh dia hanya menggunakan single chainring. Atau mengganti pedal dengan yang lebih ringan seperti Speedplay atau LOOK Keo.
Yang unik, seperti icing di atas cake tart, adalah rem. Sepasang rim brake produk Cane Creek eeWing brakes ini warnanya sangat mencolok. Pelangi!
Rem yang memang sangat ringan ini bisa menghentikan laju wheelset Hunt Hill Climb SL Tubular yang hanya berbobot 950 gram sepasang. Keduanya dibungkus ban Vittoria Crono CS tubular 22 mm.
Untuk kokpit, handlebar dan stem menggunakan produk Schmolke dan MCFK. Dua merek yang terkenal sangat ringan dan banyak digunakan sepeda-sepeda spesialis tanjakan.
Dan terakhir, Feather tidak menggunakan bartape agar ringan. “Sepeda ini sangat responsif dan sangat ringan! Sangat nyaman digunakan!” bangganya.
Spesifikasi :
Frameset: Cannondale SuperSix Evo Hi-Mod 54cm
Brakes: Cane Creek eeBrakes
Shifters: Shimano Dura-Ace R9150, 11-speed
Front derailleur: N/A
Rear derailleur: Shimano Dura-Ace R9150, 11-speed
Cassette: Shimano Dura-Ace R9100, 11-28t
Chain: Shimano Dura-Ace (waxed with Silca Super Secret Chain Blend)
Crankset: Rotor Aldhu 3D+ cranks, 172.5mm crank length with Rotor InSpider power meter
Wheelset: Hunt Hill Climb SL Tubular
Tyres: Vittoria Crono SS, 700c x 22mm
Handlebar: Schmolke Carbon TLO, 42cm (44cm outside-to-outside)
Stem: MCFK 100mm, 6-degree
Pedals: Shimano Dura-Ace PD-R9100
Saddle: Schmolke Carbon TLO
Seatpost: MCFK 25.4mm
Other accessories: Garmin out-front mount