Demi Anak dan Istri, Bonek Ini Hapuskan Tatto Naga
Jika dilihat sekilas, Boncel tak terlihat memiliki tatto. Namun begitu bajunya dibuka, akan terlihat tatto bergambar naga menghiasi punggungnya. Ukurannya bisa dibilang setengah punggungnya.
Boncel tak ingat betul kapan ia membuat tatto ini. Seingatnya, dia membuat tatto ini sekitar tahun 2009 lalu. Saat menatto punggungnya dengan gambar naga itu, dia menyebut kebetulan. Kebetulan, karena ada teman yang mempunyai studio tatto. Maka dia pun ingin mencoba membuat tatto di punggungnya itu.
“Saat itu juga lagi muda ya kayak anak kekinian, akhirnya ikut," kata dia sambil tersenyum.
Ihwal gambar naga yang pilih, dia beralasan jika hewan ini dalam mitosnya adalah hewan yang memiliki kekuatan. Saat itu, dalam otaknya hanya terpikir untuk menatto punggungnya dengan gambar naga. Jika saja saat itu terlintas dalam pikirannya simbol Persebaya yaitu Bajul Ijo, pasti dia akan menatto dengan gambar itu. Apalagi dia Bonek Mania.
”Cuma saat itu yang tenar naga bukan buaya, jadi saya tatto naga saja," katanya.
Sekitar sepuluh tahun memiliki tatto bergambar naga, akhirnya dia merasa tak nyaman juga. Apalagi, kini dia sudah memiliki anak istri. Dia tak ingin tampil di hadapan anak-anaknya seperti korak. Korak adalah sebutan Arek Suroboyo untuk orang-orang yang berperilaku mirip-mirip preman.
"Sekarang uda punya istri dan dua anak, ya ingin anak melihat bapaknya biar gak terlihat korak,: ujarnya.
Dalam pikirannya, pun terlintas untuk menghapus tatto naga di punggungnya yang ia buat sekitar sepuluh tahun lalu. Namun, satu pertimbangan yang membuat Boncel selalu mundur dari keinginannya untuk menghapus tatto. Masalah biaya.
Kata dia, untuk menghapus tatto yang terlanjur ia buat sekitar sepuluh tahun yang lalu, ternyata biayanya tak murah. Biaya dihitung berdasarkan luasan tatto yang ingin dihapus. Per centimeter persegi bisa mencapai ratusan ribu. Jadi bisa dibayangkan berapa juta uang yang harus dia keluarkan untuk menghapus tattonya dengan ukuran yang besar itu.
Kesempatan emas untuk menghapus tatto itu akhirnya datang. Kepolisian Daerah Jawa Jawa Timur, Polrestabes Surabaya, Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dan lembaga lainnya mengadakan bakti sosial penghapusan tatto dan lubang tindik. Biayanya, tak dipungut sepeser pun alias gratis. Kegiatan ini sebagai bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober nanti.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini, Boncel pun akhirnya mendaftar. Ternyata, saat mendaftar ada banyak proses yang harus ia lalui. Dia harus melakukan tes darah dan HIV.
"Gak pernah ikut tes darah dan HIV, nderedeg aja,” kata dia.
Tes berikutnya adalah melihat kondisi kulit milik Boncel. Kata pihak medis yang akan menangani, dalam proses menghapus tatto memang harus dicek sedetil mungkin kesehatannya supaya tidak terjadi hal yang berakibat buruk di kemudian hari.
Boncel melakukan rangkaian tes kesehatan pada Selasa 22 Oktober 2019 lalu. Setelah dinyatakan bahwa siap untuk dihapus tatonya, Boncel mengaku senang.
Dia pun mempunyai harapan ke depannya baksos tersebut diagendakan jauh-jauh hari supaya Bonek yang ingin hijrah lebih banyak dan meriah. Menurutnya beberapa standar kesehatan medis memang membuat banyak bonek gugur untuk bisa ikut penghapusan tato.
"Ya supaya lebih siap, dan bonek lebih rame, kita juga ingin menunjukkan bahwa Bonek itu baik bukan seperti stigma orang-orang dulu," pungkasnya
Advertisement