Demare Menangkan Etape Tercepat Giro d’Italia
Etape 7 Giro d’Italia yang berjarak 143 km dari kota Matera ke Brindisi ini merupakan balapan tercepat dalam sejarah. Dengan rute start menurun dan tidak ada gunung serta full flat ini pembalap mencapai rekor kecepatan rata-rata 51,234 km/jam.
Satu jam pertama sejak start pada Jumat, 9 Oktober 2020 malam WIB, kecepatan peloton rata-rata 55 kmh baru lantas peloton mulai terpecah-pecah membentuk echelon. Memang musuh terbesar etape ini adalah angin kencang.
Arnaud Demare (Groupama FDJ) berhasil mengalahkan juara dunia tiga kali, Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) dalam sprint menuju finis di Brindisi.
Juara nasional Prancis ini meraih kemenangan ketiga di Giro tahun ini. Dan kemenangan kedua berurutan setelah meraih podium di etape 8, Kamis, 8 Oktober 2020 malam WIB.
Sagan sudah berada di belakang Demare sesaat sebelum finis. Dan siap-siap menyalipnya dari sisi kiri tapi sayang Sagan tidak mampu sprint mendahului Demare.
Saat melewati finis Sagan mengangkat tangannya seolah protes bahwa Demare menutup jalannya. Tapi ini tidak cukup bukti sehingga UCI tidak menghukum Demare.
Di belakangnya, Michel Matthews (Team Sunweb) finis ketiga dan Ben Swift (Ineos Grenadiers) finis di posisi keempat. "Memiliki tim yang hebat membuat segalanya jadi bagus hari ini," kata Demare memuji kereta cepat Groupama FDJ yang mengantarkannya menjadi juara Etape 7 ini.
Demare mengakui bahwa balapan ini sangat cepat dan banyak kecelakaan. Sangat banyak angin hingga 4 km terakhir. Dan sangat sulit melakukan sprint.
"Saya menunggu sebentar, saya juga tahu Sagan berada di belakang saya dan siap sprint. Tapi semuanya sempurna dan akhirnya saya menang," katanya bangga.
Saat balapan kurang 45 km, Amanuel Ghebreigzabhier (NTT) dan Filippo Ganna (Ineos Grenadiers) jatuh karena menabrak barrier di jalan tol lurus itu. Tapi mereka bisa melanjutkan lomba tapi sudah tertinggal jauh.
Gara-gara kecelakaan itu, maka terbentuklah echelon (grup kecil) lagi dan harus mengejar peloton. Akhirnya Vanhoucke (Lotto Soudal) bersama timnya berhasil bergabung dengan peloton saat balapan tersisa 20 km.
Joao Almeida (Deceuninck-QuickStep) sangat dilindungi oleh timnya. Mereka berada di grup echelon depan dan akhirnya bisa finis dengan waktu yang sama dengan para sprinter itu. Mengamankan maglia rosa untuk sehari lagi.
"Balapan ini sangat menakutkan terutama di akhir-akhir lomba. Semuanya ingin berada di depan. Tapi saya memiliki tim yang hebat. Dan mereka melakukan pekerjaannya dengan sempurna. Saya kira mengenakan maglia rosa ini membuat saya lebih kuat secara fisik dan mental," kata Almeida.
Hasil lomba Etape 7 Giro d’Italia
1. Arnaud Demare (Prancis) Groupama-FDJ 2 jam 47 menit 28 detik
2. Peter Sagan (Slovakia) Bora-Hansgrohe
3. Michael Matthews (Australia) Team Sunweb
4. Ben Swift (Inggris) Ineos Grenadiers
5. Alvaro Jose Hodeg Chagui (Kolombia) Deceuninck-Quickstep
6. Rudy Barbier (Prancis) Israel Start-Up Nation
7. Davide Ballerini (Italia) Deceuninck-Quickstep
8. Enrico Battaglin (Italia) Bahrain McLaren
9. Filippo Fiorelli (Italia) Bardiani CSF Faizane'
10. Elia Viviani (Italia) Cofidis
Klasemen general classification setelah etape 7
1. Joao Almeida (Portugal) Deceuninck-Quickstep 24 jam 48 menit 29 detik
2. Pello Bilbao (Spanyol) Bahrain McLaren +43 detik
3. Wilco Kelderman (Belanda) Team Sunweb +48 detik
4. Harm Vanhoucke (Belgia) Lotto Soudal +59 detik
5. Vincenzo Nibali (Italia) Trek-Segafredo +1 menit 1 detik
6. Domenico Pozzovivo (Italia) NTT Pro Cycling +1 menit 5 detik
7. Jakob Fuglsang (Denmark) Astana Pro Team +1 menit 9 detik
8. Steven Kruijswijk (Belanda) Team Jumbo-Visma +1 menit 21 detik
9. Patrick Konrad (Austria) Bora-Hansgrohe +1 menit 26 detik
10. Rafal Majka (Polandia) Bora-Hansgrohe +1 menit 32 detik