Demam Berdarah Serang 2.223 Warga Probolinggo, 24 Meninggal
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Probolinggo. Sebab, selama delapan bulan terakhir (hingga akhir Agustus 2024) sebanyak 2.223 orang terjangkit DBD dan 24 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Untuk menekan serangan DBD, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar vaksinasi DBD di wilayah kerja Puskesmas Paiton, Kamis, 12 September 2024. Sasarannya, sebanyak 1.220 siswa kelas tiga dan empat Sekolah Dasar (SD).
"Ini gawe besar kita berupa vaksinasi DBD massal kali pertama di Pulau Jawa," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika, Kamis, 12 September 2024.
Kabupaten Probolinggo menempati ranking kedua terkait DBD di Jawa Timur setelah Kabupaten Malang. Khusus di Kabupaten Probolinggo dalam lima tahun terakhir, jumlah penderita terbanyak di Kecamatan Paiton.
Pada tahun 2021 misalnya, Kecamatan Paiton menjadi "penyumbang" pasien DBD terbanyak yakni, 57 kasus. Disusul Kecamatan Kraksaan dengan 23 kasus.
Kemudian pada 2022, Paiton kembali "juara" dengan 49 kasus DBD. Disusul Dringu dengan 31 kasus.
Pada 2023 lalu, DBD di Paiton semakin mengganas dengan 128 kasus. Disusul Kraksaan dengan 97 kasus.
Pada 2024, Paiton kembali yang tertinggi kasus DBD-nya meski Dinkes belum membuat ranking.
Karena itu Kecamatan Paiton dipilih menjadi sasaran vaksinasi massal DBD. Diharapkan angka penderita DBD bisa terus menurun di sisa waktu empat bulan hingga berakhirnya tahun 2024 ini.
Meski telah dilaksanakan vaksinasi DBD, dr. Nina menegaskan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tetap digalakkan.
Terkait vaksinasi DBD, digelar dua kali dengan interval waktu tiga bulan. "Vaksinasi DBD pertama sekarang, yang kedua sebagai booster-nya tiga bulan lagi," kata dr. Nina.
Advertisement