Demam Berdarah Sebabkan 6 Korban Jiwa di Lumajang
Sebanyak orang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Lumajang, sejak Januari hingga Maret 2024. Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni meminta agar tak ada lagi korban jiwa akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Berdasarkan data Dinkes Lumajang, kasus DBD dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan tren meningkat. Sebanyak 81 Januari mencapai 81 kasus, Februari 2024 meningkat menjadi 119 kasus, dan hingga 22 Maret 2024 tercatat 43 kasus, dengan total korban meninggal sebanyak enam orang.
"PSN bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga tanggung jawab setiap individu untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar dari penyakit mematikan tersebut," katanya dalam keterangan tertulis Senin, 25 Maret 2024.
Dikutip dari Antara, ia mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memberantas DBD. Ia menyerukan agar seluruh elemen masyarakat, baik tokoh masyarakat, pemimpin agama, dan organisasi kemasyarakatan untuk bersama-sama mengadakan aksi nyata memberantas DBD.
Satu upaya yang sangat jitu dan bisa dilakukan bersama-sama untuk memberantas DBD di tengah musim hujan adalah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "PSN merupakan langkah paling efektif dalam mencegah penyebaran DBD. Mari kita bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar kita agar tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk," katanya.
Dengan optimisme dan kerja sama yang solid, kata dia, masyarakat Lumajang pasti dapat mengatasi masalah DBD bersama-sama. "Mari kita bersatu dalam melawan DBD dan menciptakan lingkungan di Lumajang yang sehat dan aman dari ancaman penyakit," tandasnya.
Advertisement