Demam Berdarah Mulai Muncul di Banyuwangi, Ada 12 Kasus Tersebar di 9 Kecamatan
Masyarakat Banyuwangi perlu mewaspadai sebaran penyakit Demam berdarah dengue (DBD). Selama bulan Januari 2025 ini, sudah tercatat 12 kasus DBD di Banyuwangi. Angka ini diperkirakan berpotensi terus meningkat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, pada Desember 2024 lalu, kasus DBD di Banyuwangi tercatat sebanyak 19 kasus. Untuk bulan Januari ini diperkirakan bisa melampaui jumlah kasus bulan Desember.
“Sampai dengan akhir Januari (2025) diperkirakan melampaui bulan Desember kemarin,” jelasnya.
Kasus DBD yang sudah dilaporkan pada bulan Januari ini tersebar di 9 kecamatan yakni Kecamatan Tegaldlimo, Singojuruh, Glenmore, Purwoharjo, Rogojampi, Genteng, Banyuwangi, Kalibaru, dan Siliragung.
“Kami melakukan peningkatan kewaspadaan oleh tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan melalui peningkatan surveilans dan edukasi,” ungkap Amir Hidayat.
Salah satu langkah yang dilakukan dengan menggiatkan kembali Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. Pertama, menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali; kedua, menutup tempat penampungan air; dan ketiga membersihkan barang bekas yang dapat menampung air hujan.
“Plus memakai obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, serta jaga kebersihan lingkungan,” beber Amir Hidayat.
Masyarakat diminta untuk mengenali gejala penyakit yang disebarkan nyamuk aedes aegypti ini. Antara lain demam tinggi yang berlangsung selama dua sampai tiga hari dengan suhu tubuh mencapai 39-40°C. Pada hari keempat, kata Amir, biasanya turun selama beberapa hari.
“Hati-hati setelah itu akan berlanjut ke fase kritis,” tegasnya.
Pada hari ke-6 merupakan fase kritis biasanya memiliki gejala klinis demam turun. Tetapi gejala perdarahan, seperti mimisan atau muntah darah mudah terjadi, serta trombosit yang menurun drastis.
“Segera ke faskes terdekat. Jika tertangani dengan cepat dan tepat, penderita DBD akan sembuh dalam waktu 1−2 minggu,” imbau Amir Hidayat.
Dia menambahkan, tingkat fatalitas kasus DBD di Banyuwangi selama tahun 2024 sekitar 3,45 persen. Dari 550 kasus yang tercatat pada tahun tersebut, 19 di antaranya meninggal dunia.
“Alhamdulillah untuk awal tahun 2025, sampai saat ini tidak ada (kasus kematian),” pungkasnya.
Advertisement