8 Ribu Lebih Anak di Bondowoso Tidak Sekolah
Jumlah anak tidak sekolah di Bondowoso, Jawa Timur cukup banyak. Jumlahnya mencapai 8.866 anak yang tersebar di 23 kecamatan.
Data Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso menyebutkan, jumlah anak tidak sekolah cukup mencolok di 10 kecamatan. Yakni, Kecamatan Sumber Wringin 866 anak, Cernee 822 anak, Maesan 736 anak, Tlogosari 662 anak, Tenggarang 492 anak, dan Wonosari 473 anak.
Di Kecamatan Bondowoso 448 anak, Botolinggo 431 anak, Pujer 430 anak, dan Jambesari Darusollah 426 anak. Selanjutnya di Kecamatan Klabang 362:anak, Tamanan 349 anak, Wringin 333 anak, Grujugan 310 anak, Curahdami 286 anak, Pakem 262 anak, dan Tegalampel 260 anak.
Enam kecamatan lagi, yakni Tapen 185 anak, Binakal 181 anak, Prajekan 175 anak, Kecamatan Taman Krocok 171 anak, Sukosari 127 anak, dan Sempol Ijen 79 anak. "Banyaknya anak tidak sekolah di Bondowoso tersebar di 23 kecamatan ini, disebabkan beberapa faktor," kata Pj Bupati Bondowoso, M. Hadi Wawan Guntoro, Rabu 4 Desember 2024.
Beberapa faktor menjadi penyebab anak tidak sekolah tersebut, ungkap Pj Bupati Wawan Guntoro, mulai dari faktor ekonomi keluarga, jarak rumah ke sekolah jauh, pernikahan usia dini, dan banyak lagi.
"Pemkab melalui camat harus melakukan pemetaan wilayah tidak terakses fasilitas pendidikan dan juga gencar mengedukasi masyarakat desa pentingnya anak menempuh pendidikan sekolah," ungkap orang nomor satu Pemkab Bondowoso itu.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso, Haeriah Yuliati menambahkan, Dispendik membuat kebijakan anak tidak sekolah agar bersekolah di lembaga pendidikan dekat rumah. Ini untuk membantu masyarakat yang beralasan tidak memiliki biaya menyekolahkan anaknya.
"Sekarang kan ada sekolah lokasinya dekat rumah warga. Dispendik Bondowoso terus mengedukasi masyarakat di desa agar menyekolahkan anaknya di sekolah dekat rumahnya. Ini salah satu solusi kami menurunkan jumlah anak tidak sekolah di Bondowoso," tambah pejabat perempuan yang juga Plh Sekda Bondowoso itu.