DEKOPINDA Kota Pasuruan Apresiasi Gus Ipul Gelorakan Koperasi
Rencana Pemerintah Kota Pasuruan untuk membentuk koperasi guna meringankan warga penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang tidak mampu membayar sewa, diapresiasi Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) Kota Pasuruan. Semangat menghidupkan kembali koperasi dan memperkenalkan koperasi di tengah kesulitan ekonomi saat ini dinilai langkat tepat.
Apalagi saat ini koperasi diterpa isu miring yang menjadikan masyarakat semakin antipati dengan lembaga koperasi. Antusiasme masyarakat untuk bergabung sebagai anggota koperasi menurun akibat berita-berita negatif di media massa. Sehingga, muncul dugaan bahwa koperasi erat kaitan dengan rentenir atau riba.
Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Dekopinda Kota Pasuruan Sabilal Rasyad Tuanaya. Menurut Sabilal, pihaknya mengapresiasi dan mendukung rencana Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk membangkitkan dunia koperasi dan memperkenalkan pada publik keunggulan koperasi. Koperasi dinilai solusi tepat di tengah pandemi.
"Kami mendukung sekali dan merasa terbantu jika ada semangat menghidupkan kembali koperasi di Kota Pasuruan. Kami juga mendorong dinas terkait juga harus ditangani oleh orang yang mumpuni. Sehingga, koperasi tidak dilihat sebelah mata dan upaya menghidupkan koperasi bisa tumbuh lagi," ujar Sabilal, Sabtu 14 Agustus 2021.
Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, pembentukan koperasi merupakan bentuk realisasi untuk mewujudkan Kota Pasuruan menjadi Kota Madinah. Yakni maju ekonominya, indah kotanya dan harmoni warganya. Pembentukan koperasi dapat menjadi sebuah solusi untuk warga Rusunawa ketika tidak bisa membayar sewa tepat waktu.
"Jadi koperasi ini nant dibuat menyimpan uang dan juga bisa pinjam. Ke depan tidak lagi saya dengar penghuni rusunawa listriknya diputus dan tidak bisa bayar sewa.," ujar Gus Ipul
Gus Ipul juga berharap dengan berdirinya koperasi di setiap rusunawa dapat membantu rusunawa dalam hal simpan pinjam. Tidak hanya itu, Gus Ipul juga berharap di setiap rusunawa dibentuk sebuah koperasi yang profesional dan modern dengan para pengurus yang punya dedikasi tinggi untuk mengembangkan koperasi dan yang menjadi anggota adalah seluruh penghuni masing-masing rusunawa.
Untuk membantu meringankan warga yang menghuni rusunawa I,II, dan III Kota Pasuruan, mantan wakil Gubernur Jawa Timur dua periode itu juga membebaskan retribusi tarif sewa rusunawa selama bulan Agustus sampai September.
"Kami bebaskan tarif sewa semua rusunawa sampai September, karena kami banyak menerima keluhan banyak penghuni rusunawa yang kehilangan pekerjaan dan pekerjaannya sepi karena pandemi. Semoga ini bisa sedikit meringankan beban warga," terang Gus Ipul.
Saat ini sewa rusunawa di Kota Pasuruan dimulai dengan tarif Rp 110 ribu sampai Rp 350 ribu. Banyak warga yang berminat menghuni rusunawa karena murahnya tarif dan fasilitas yang nyaman. Namun, sejak pandemi sebagian besar penghuni yang didominasi masyarakat berpenghasilan rendah sering menyampaikan keluhan tidak bisa membayar tarif sewa.