Deklarasi Tanpa Pendamping, Indikasi Sholeh Tak Laku?
Saat mendeklarasikan diri maju dalam bursa calon Wali Kota Surabaya dalam Pilkada 2020, pada Kamis 4 Juli 2019 kemarin, Muhammad Sholeh tak didampingi oleh calon wakil wali kota. Sholeh kemarin mendeklarasikan diri maju dari jalur independen.
Keputusan mengadakan deklarasi tanpa didampingi oleh calon wakil wali kota, menjadi pertanyaan. Apakah ini indikasi jika tak ada yang mau bergabung dengan Sholeh? Ataukah Sholeh hanya abang-abang lambe untuk sekadar mencari popularitas semata?
Atas semua pertanyaan itu, Sholeh membantah. Kata dia, niatnya untuk maju sebagai Wali Kota Surabaya merupakan niat serius. Bahkan ia berujar haqul yakin akan menang dalam pemilihan wali kota Surabaya kali ini.
"Saya sekarang niat serius. Tidak hanya gertak-gertak sambal atau abang-abang lambe. Memang pada pilkada 2015 saya juga bilang mau maju independen, namun itu untuk membuat partai-partai memajukan calon. Lah, bagaimana saat itu Tri Rismaharini merupakan calon tunggal," ujarnya.
Selain itu, Sholeh juga menanggapi terkait calon pendampingnya sebagai Wakil Wali Kota. Meski deklarasi secara sendirian, Sholeh menampik apabila tak ada yang mau gabung dengan dirinya.
Sholeh menyebutkan, ia dan timnya telah memiliki beberapa nama untuk digandeng sebagai Wakil Wali Kota. Namun hingga akhir bulan ini, ia dan tim masih akan melakukan riset dan survei serta penjajakan kepada nama-nama yang ia kantongi.
"Jangan sampai wakil nanti tidak punya massa, atau bahkan tidak bisa meraup suara banyak. Insya allah tak lama akan saya kasih kabar untuk namanya," kata politikus partai Gerindra tersebut.
Menurut Sholeh, selain menentukan calon pendampingnya, ia dan tim sedang fokus untuk mengumpulkan KTP warga Surabaya sebagai syarat maju melalui jalur independen. Seperti diketahui, jumlah KTP bagi calon Wali Kota Surabaya yang ingin maju melalui jalur independen harus berjumlah 140.000 KTP warga Surabaya.
Advertisement