Deklarasi Madrasah-Ponpes Ramah Anak, Pesan Penting di Era Digital
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jatim, Dr. Akhmad Suruji Bahtiar, M.Pd.I, mengajak seluruh elemen pendidikan untuk berperan aktif dalam membentuk karakter anak yang berakhlakul karimah dan sopan santun.
Apalagi tantangan masalah akhlak dan moralitas anak-anak kita menghadapi era peradaban digital. Hsl itu harus terus menerus diperhatikan dsn diantisipasi dengan baik.
“Kita harus memulai dari diri kita sendiri, Ibda’ binafsik,” ungkapnya dalam keterangan Senin 7 Oktober 2024.
Selain itu ia juga menekankan pentingnya sikap sopan santun dalam mendidik anak/santri. Hal itu diungkapkan Sururi Bachtiar, saat sambutan pada acara tersebut.
"Doa Bersama dan Deklarasi Raudhatul Athfal (RA)/Madrasah serta Pondok Pesantren Ramah Anak" dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2024 yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Iman Garum, Blitar, 4 Oktober 2024.
Menyambut Hari Santri 2024
Kegiatan dilaksanakan secara luring dan daring melalui zoom meeting itu gelar atas kerja bareng Kemeng bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar.
Acara yang diikuti seluruh RA/Madrasah dan Pondok Pesantren se-Kabupaten Blitar
Itu selain dihadiri Kakanwil Kamenag Jatim dan Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), serta Kepala Bidang Pendidikan Madrasah juga dihadiri Kapolres Blitar, Kajari Blitar, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3APPKB), serta jajaran PCNU Kabupaten Blitar.
Ketua panitia yang mewakili RMI (Rabithah Ma'ahid Islamiyah) PCNU Kabupaten Blitar Kiai Muhammad Nukman menyampaikan bahwa deklarasi ini bertujuan untuk mewujudkan pondok pesantren dan lembaga pendidikan yang ramah anak.
“Kami berharap pondok pesantren yang ramah anak dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi para santri,” ujar Gus Nukman, panggilan akrabnya.
Hal senada disampaikan Kepala Kemenag Kabupaten Blitar, Drs. Baharuddin, M.Pd. Ia menyampaikan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.
“Doa bersama ini merupakan bentuk munajat kita kepada Allah SWT agar seluruh pemangku lembaga pendidikan diberi kekuatan dan kesabaran dalam mendidik serta mengasuh para santri dan peserta didik,” ujarnya.
“Semoga santri dan peserta didik diberi kesabaran dalam proses pembelajaran, dan semua ini dilakukan demi menjaga kepercayaan masyarakat kepada lembaga pendidikan kita.” tambah mantan wartawan itu.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan deklarasi RA/Madrasah dan Pondok Pesantren Ramah Anak oleh seluruh peserta yang hadir secara luring maupun daring.
Deklarasi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi anak-anak.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pondok pesantren dan lembaga pendidikan di Kabupaten Blitar dapat mewujudkan lembaga pendidikan ramah anak di masa mendatang. Dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.