Dekati Lebaran, Emak-emak di Bondowoso Tertipu Investasi Bodong
Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah / Lebaran 2023, puluhan emak-emak di Bondowoso mengaku menjadi korban investasi online bodong. Mereka diduga mengalami kerugian mencapai total ratusan hingga miliaran rupiah.
Menurut seorang korban, Wati, 40 tahun, warga Kecamatan Bondowoso, investasi online ini berawalnya owner berinisial Y menawarkan investasi jumlah kecil sebesar Rp 1 juta hingga Rp 10 juta dengan keuntungan berlipat. Beberapa bulan pembayaran lancar, keuntungan berlipat yang dijanjikan Y terwujud.
Setelah itu, lanjut Wati, Y menawarkan lagi nominal investasi lebih besar, yakni Rp 40 juga hingga Rp 100 juta. Meski sebenarnya banyak yang tak mampu, tapi tetap berusaha dengan segala cara membayar, karena keuntungannya tambah besar.
"Sampai ada yang menggadaikan mobil, sertifikat rumah dan tanah, serta lain sebagainya. Tapi, keuntungan besar investasi online dijanjikan Y sampai sekarang tidak ada. Padahal, kami butuh untuk Lebaran," katanya kepada sejumlah wartawan, Rabu 12 April 2023.
Senada diungkapkan emak Bondowoso lainnya, Nani, 34 tahun yang juga korban investasi online bodong. Menurutnya, saat keuntungan tidak pernah ada kabar, dirinya dan beberapa peserta lainnya bertanya kepada Y. Namun, Y selalu beralasan karena ada peserta fiktif yang belum membayar investasi online.
"Tapi, setelah ditelusuri, kita curiga ada member fiktif, karena data satu orang tapi namanya banyak. Dari situ, kita mulai curiga dengan investasi online ini. Makanya, sejak kemarin dan hari ini kita kumpul bicarakan ini,"ungkapnya.
Investasi online yang membuat emak-emak di Bondowoso mengalami kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah, ini berawal iming-iming keuntungan besar yang didapat dalam waktu singkat setelah menanamkan uangnya. Semakin besar uang investasinya, akan mendapat keuntungan besar juga.
Sehingga, emak-emak dari sejumlah kecamatan di Bondowoso berani menanamkan uangnya dalam jumlah besar. Harapannya, keuntungan yang didapat juga berlipat.
Tapi sayangnya, bandar atau owner investasi online bodong di Bondowoso mulai sulit ditemui sejak masuk pekan ketiga Ramadan 1444 Hijriyah. Dihubungi via telepon maupun Whatsapp tidak diangkat. Begitu juga, didatangi ke rumahnya tidak pernah ada.
Kuras Rumah Bandar
Korban investasi online bodong juga menimpa ratusan emak-emak Situbondo. Mereka mengaku mengalami kerugian mencapai sekitar Rp 4 miliar, akibat uang yang diinvestasikan tidak pernah mendapatkan keuntungan seperti dijanjikan bandarnya.
Akibatnya, emak-emak Situbondo marah mendatangi rumah bandar investasi online di Kecamatan Besuki Situbondo. Dengan harapan bertemu si bandar dan meminta uang modal investasi online dikembalikan.
Karena tidak bertemu si bandar, emak-emak Situbondo masuk rumah kosong itu dan menguras perabot rumah. Di antaranya, tempat tidur, kasur, lemari, sofa, meja, dan perkakas rumah tangga lainnya.
Kapolsek Besuki AKP Achmad Sulaiman mengatakan, kasus investasi online bodong sebenarnya sudah dilaporkan ke Polres Situbondo akhir pekan lalu. Karena itu, polisi menjaga kondusifitas wilayah agar korban investasi online bodong tidak melakukan tindakan yang menimbulkan masalah hukum baru.
"Maka dari itu, setelah aksi emak-emak di rumah kosong yang ditinggalkan pengelola investasi online, kami meminta masyarakat mempercayakan ke polisi yang sekarang masih melakukan penyelidikan," kata AKP Achmad Sulaiman.