Dekat Akar Rumput NU, Yenny Wahid Siap Mediasi PBNU-PKB
Yenny Wahid, putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menyatakan siap menjadi mediator dalam konflik yang sedang berlangsung antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Konflik ini dipicu oleh ketegangan antara dua lembaga yang memiliki hubungan historis erat dengan NU. "Saya sangat siap memfasilitasi," kata Yenny pada media di acara pembukaan Panglima TNI Cup di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu 9 Oktober 2024.
Dikatakan Yenny bahwa dirinya memahami kegelisahan di kalangan akar rumput Nahdlatul Ulama yang khawatir melihat adanya perpecahan antara PBNU dan PKB. Ia siap menjembatani kedua belah pihak demi menjaga keutuhan dan kerukunan di dalam keluarga besar NU.
Yenny mengakui bahwa dirinya ada sejarah hubungan pribadi yang tidak selalu harmonis antara dirinya dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). “Demi NU saya siap untuk menjadi mediator antara Cak Imin dengan Gus Yahya,” imbuhnya.
Ketegangan antara PBNU dan PKB meningkat setelah PBNU menggelar pertemuan dengan para kiai di Pesantren Tebuireng, Jombang, yang menghasilkan "Mandat Tebuireng" untuk membenahi PKB.
Namun, Cak Imin menegaskan bahwa PKB dan PBNU adalah entitas yang berbeda, sehingga PBNU tidak memiliki hak untuk campur tangan dalam urusan partai tersebut.
Selain itu, muncul wacana mengenai Muktamar Luar Biasa NU, yang dibahas dalam pertemuan para kiai dan ulama saat Mubes Alim Ulama di Bangkalan, Jawa Timur pada pertengahan September 2024 lalu.