Dedikasi untuk Bangsa dan Negara, Begini Alasan ISNU
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) H Ali Masykur Musa mengatakan, para intelektual yang tergabung di dalam ISNU memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Yakni, untuk mendedikasikan kemampuan intelektualnya untuk bangsa.
"Kami dedikasikan ISNU untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia agar lebih maju, bemartabat, dan berperadaban di bawah kepemimpinan Bapak Ir Joko Widodo yang akan kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2019 berpasangan dengan Kiai Ma'ruf Amin," kata Ali Masykur Musa
Ali Masykur mengungkapkan hal itu di hadapan Presiden Republik Indonesia H Joko Widodo pada pembukaan Kongres II ISNU di Istana Negara Jakarta, Jumat 24 Agustus 2018.
Lanjut Ali Masykur, ISNU saat ini memiliki lebih dari 900 doktor, Magister dan Sarjana dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
"Alhamdulillah, sampai hari ini telah bergabung para guru besar dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan untuk menjadi anggota aktif di ISNU," kata Ali Masykur.
"Kongres II ISNU dilaksanakan di Universitas Islam Nusantara, Bandung, Jawa Barat, 24-25 Agustus 2018, dan diikuti oleh seluruh pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus cabang se-Indonesia."
Menurut Ali Masykur, kongres akan dilaksanakan di Universitas Islam Nusantara, Bandung, Jawa Barat, 24-25 Agustus 2018, dan diikuti oleh seluruh pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus cabang se-Indonesia.
Sementara itu, Ketum PBNUKH Said Aqil Siroj mengatakan, ISNU mempunyai tanggung jawab mengembangkan NU secara intelektual. Lebih dari itu, kehidupan kemanusiaan akan lebih baik jika ilmu dilandasi dengan iman, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Kongres II ISNU
“ISNU bertanggung jawab mengembangkan NU secara intelektual untuk mewujudkan kehidupan kemanusiaan yang lebih baik. Namun, ilmu penting dilandasi dengan iman,” kata kiai Sa’id
Adanya ISNU, kata kiai Sa’id, menggambarkan bahwa kebenaran harus dilengkapi dengan ilmu pengetahuan. Hanya orang-orang yang berilmu yang mampu mencapai kebenaran.
“Tanpa ilmu, mustahil akan muncul kebenaran yang proporsional. Ilmu penting untuk mencapai kejayaan,” kata kiai Sa’id
Ia mengungkapkan, betapa dengan ilmu para ilmuwan dan penemu Muslim mampu mewujudkan kejayaan Islam. Dari penemuan tersebut, berkembang ilmu dan pengetahuan seperti saat ini.
“Tanpa dilandasi iman, ilmu berpotensi menjerumuskan manusia,” terang Kiai Sa'id. (adi)
Advertisement